Flu babi, juga dikenal sebagai influenza tipe A subtipe H1N1, adalah penyakit yang menyerang manusia. Penularan penyakit ini berasal dari penderita lain, bukan dari babi. Penyakit ini awalnya dijuluki flu babi karena virus yang menyebabkan penyakit ini berasal dari babi. Virus ini sendiri mengandung gen dari virus flu pada babi, burung, dan manusia.
Gejala flu babi H1N1 seperti gejala flu biasa yaitu demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, nyeri tubuh, sakit kepala, menggigil, dan kelelahan. Kadang-kadang disertai dengan diare dan muntah-muntah. Diagnosa ditegakkan berdasarkan pada hasil pemeriksaan laboratorium.
Virus flu babi H1N1 peka terhadap antivirus tamiflu dan relenza. Obat antivirus ini paling efektif bila diberikan dalam waktu kurang dari 48 jam setelah gejala awal muncul.
Virus flu babi yang menyebar di antara babi tidak sama dengan virus flu manusia. Flu babi jarang menulari manusia dan langka terjadi kasus manusia yang terkena dampak virus flu babi ,termasuk pada orang yang berkontak langsung dengan babi. Tetapi wabah flu babi saat ini berbeda. Ini disebabkan karena virus flu babi tipe baru yang telah mengalami mutasi sehingga memungkinkan untuk menyebar dari manusia ke manusia, dan terjadi di antara mereka yang tidak pernah kontak dengan babi.
Gejala flu babi H1N1 seperti gejala flu biasa yaitu demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, nyeri tubuh, sakit kepala, menggigil, dan kelelahan. Kadang-kadang disertai dengan diare dan muntah-muntah. Hampir semua orang yang terserang flu mengalami setidaknya 2 dari gejala-gejala tersebut. Namun gejala ini juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi lain. Itu berarti bahwa diagnosa flu babi tidak dapat dipastikan hanya berdasar pada gejala-gejala saja.
Seperti flu musiman, pandemi flu babi dapat menyebabkan gejala neurologis pada anak-anak. Kejadian ini jarang terjadi, tetapi dapat menjadi sangat parah dan seringkali fatal. Termasuk gejala kejang atau perubahan pada status mental (kebingungan, gangguan kognitif, atau perubahan perilaku). Tidak jelas mengapa gejala ini terjadi, meskipun ada kemungkinan disebabkan oleh Sindrom Reye. Sindrom Reye biasanya terjadi pada anak-anak dengan penyakit virus yang diobati dengan aspirin.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan pada hasil pemeriksaan laboratorium, akan tetapi meskipun hasil pemeriksaan negatif bukan berarti seseorang tidak menderita flu. Akurasi dari tes tergantung pada kualitas bahan dan peralatan laboratorium, metode pengumpulan sampel, dan juga kemungkinan kontaminasi dari sampel penderita lain pada saat pengujian. Hanya tes laboratorium yang dapat memastikan apakah penderita terserang flu babi atau bukan.
Virus flu babi H1N1 peka terhadap antivirus tamiflu dan relenza. Obat antivirus ini paling efektif bila diberikan dalam waktu kurang dari 48 jam setelah gejala awal muncul. Namun virus resisten terhadap obat tersebut bila obat diberikan dalam waktu lebih dari 48 jam setelah gejala awal muncul.
Obat antivirus ketiga, peramivir, dapat digunakan hanya pada pasien yang dirawat dengan flu yang parah. Peramivir adalah jenis narkoba suntikan yang telah disetujui untuk digunakan dalam keadaan darurat.
Tidak semua penderita memerlukan perawatan dengan obat tersebut. Kebanyakan penderita yang datang dengan flu babi H1N1 pulih sepenuhnya tanpa pengobatan antivirus. Tetapi CDC merekomendasikan pengobatan untuk penderita dengan resiko komplikasi flu parah yang datang dengan gejala mirip flu. Karena sangat penting untuk segera memberikan obat ini setelah gejala muncul.
Pencegahan
Untuk pencegahan, CDC merekomendasikan langkah-langkah berikut ini:
• Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah batuk atau bersin
• Hindari kontak dengan orang-orang yang memiliki gejala mirip flu, setidaknya jaga jarak sekitar 6 meter
• Hindari menyentuh mulut, hidung, atau mata
• Jika terdapat gejala flu seperti demam ditambah batuk atau sakit tenggorokan atau gejala flu lainnya, segera periksakan ke dokter
• Kenakan masker jika harus kontak dekat dengan orang yang sakit, meskipun tidak ada bukti definitif bahwa masker dapat mencegah penularan flu
• Orang yang menderita atau yang diduga menderita flu babi harus memakai masker, ketika berada di ruang umum
• Ibu menyusui dengan gejala flu babi, sementara harus berhenti memberikan ASI kepada anaknya, dan anak harus diberi makan oleh orang lain