20 Oct 2014 10:00 WIB
Benarkah Pakai Pil KB Beresiko lebih besar Kanker Payudara
Sebuah penelitian di tahun 2010 yang mengamati lebih dari 116.000 orang wanita menemukan bahwa para wanita yang menggunakan pil KB memang memiliki resiko menderita kanker payudara yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan wanita lainnya.
Akan tetapi, penelitian ini pun hanya memusatkan perhatian pada penggunaan pil KB dalam 1 tahun terakhir. Oleh karena itu, peningkatan resiko menderita kanker payudara mungkin tidak akan dialami oleh para wanita yang telah lama tidak lagi menggunakan pil KB.
Sebuah metaanalisis dari 54 penelitian di tahun 1996 menemukan bahwa peningkatan resiko terjadinya kanker payudara akibat penggunaan pil KB akan menghilang bila seorang wanita tidak lagi menggunakan pil KB selama 10 tahun.
Selain itu, hanya sedikit sekali wanita, yaitu hanya sekitar 0.5% wanita di dunia yang menggunakan pil KB yang mengandung estrogen dosis tinggi. Pil KB yang mengandung estrogen dosis tinggi ini dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara pada seorang wanita hingga 2.7 kali lipat.
Saat ini, dengan kemajuan ilmu kedokteran dan teknologi, para ilmuwan telah berhasil membuat pil KB yang hanya mengandung estrogen dosis rendah, yang memiliki lebih sedikit efek samping.
Pil KB dengan kadar estrogen tinggi biasanya hanya diberikan pada seorang wanita bila pil KB lainnya tidak berhasil mengendalikan siklus menstruasi seorang wanita atau bila wanita tersebut menggunakan obat-obatan lainnya yang dapat berinteraksi dengan pil KB seperti obat anti kejang. Hal ini dikarenakan obat anti kejang dapat menurunkan efektivitas pil KB yang mengandung estrogen dosis rendah.
Pada sebagian besar wanita, kekurangan terbesar dari pil KB yang mengandung estrogen dosis rendah adalah perdarahan di luar masa menstruasi.
Walaupun pil KB yang mengandung estrogen dosis rendah ini juga cukup efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan (bila digunakan dengan benar) seperti halnya pil KB yang mengandung estrogen dosis tinggi, akan tetapi bila seorang wanita tidak mengkonsumsi pil KB yang mengandung estrogen dosis rendah selama 1 hari, maka kemungkinan terjadinya kehamilan lebih besar daripada bila wanita tersebut lupa mengkonsumsi pil KB yang mengandung estrogen dosis tinggi.
Berkonsultasilah dengan dokter Anda mengenai pil KB mana yang tepat untuk Anda. Dokter biasanya akan menganjurkan Anda untuk menggunakan pil KB yang mengandung estrogen dosis rendah terlebih dahulu baru kemudian dosis ditingkatkan secara bertahap hingga ditemukan jenis dan dosis pil KB yang sesuai untuk Anda.
Apapun pilihan pil KB Anda, para peneliti sepakat bahwa bagi sebagian besar wanita, pil KB memiliki lebih banyak dampak positif bagi kesehatan dibandingkan dengan resikonya.
Berdasarkan data dari the American Center Society, 1 dari 8 orang wanita beresiko mengalami kanker payudara, di mana sekitar 1 dari 36 orang wanita meninggal karenanya, akan tetapi wanita muda biasanya memiliki resiko yang lebih rendah.
Akan tetapi, berdasarkan sebuah penelitian di tahun 2010, para peneliti menemukan bahwa mengkonsumsi pil KB selama 15 tahun dapat menurunkan resiko terjadinya kanker indung telur dan kanker endometrium hingga 50%.
Selain itu, penggunaan pil KB juga dapat membantu mengatasi gejala sindrom ovarium polikistik dan endometriosis. Keduanya merupakan gangguan organ reproduksi wanita yang dapat menyebabkan kemandulan, di mana diduga mengenai sekitar 10% wanita di dunia.
Sumber: womenshealthmag