19 Mar 2019 11:00 WIB
Penyakit Parkinson (Gejala dan Pengobatan)
Guy’s kalian pasti kenal bintang film Michael J. Fox yang terkenal atas filmnya yang bertajuk 'Back to the Future', sempat didiagnosis mengidap penyakit langka Parkinson pada tahun 1991, di usianya yang ke-30.
Fox menjelaskan pada majalah Parade di tahun 2012, ia menunggu waktu yang cukup lama, yakni selama 7 tahun agar ia percaya diri untuk mengumumkan penyakitnya pada publik. Walaupun ia harus melewati hari-hari yang suram, ia memandang hidup dengan Parkinson bukanlah sesuatu yang menyeramkan baginya.
Menurut National Parkinson Foundation, sekitar 50 ribu sampai 60 ribu kasus baru Parkinson didiagnosis setiap tahun di AS.
And guy’s penyakit degeneratif yang menyerang otak ini masih menjadi momok bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Jumlah penderita penyakit yang umumnya menyerang manula usia 65 tahun ke atas ini diperkirakan meningkat menyentuh angka 6,17 juta orang pada tahun 2030.
Spesialis saraf dari Parkinson’s and Movement Diorder Center Rumah Sakit Siloam Kebun Jeruk, dr Frandy Susatia, mengatakan, satu di antara 100 orang tua berusia 65 tahun ke atas adalah penderita parkinson. Jika jumlah lansia di Indonesia sebanyak 20 juta berdasarkan data BPS 2015, maka ada sekitar 200.000 orang di antaranya menderita parkinson, atau 547 orang setiap harinya. Bahkan, berdasarkan data perhimpunan spesialis saraf di Indonesia, angka penderita parkinson sudah mencapai 400.000 orang.
"Penyakit ini meningkat karena banyak masyarakat awam belum memahami tentang parkinson. Bahkan, sebagian besar datang memeriksakan diri sudah terlambat untuk ditangani atau stadium lanjut," kata Frandy di Jakarta.
Penyakit Parkinson adalah kelainan neurologis kronis dan degeneratif yang ditandai, sebagaimana disebutkan, oleh keseimbangan yang buruk, kesulitan berjalan, kekakuan otot, kekakuan anggota badan, dan tremor. Gejala dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi dalam kebanyakan kasus, tugas sehari-hari yang sederhana dapat menjadi tugas yang berat. Gejala cenderung bertahan dan berkembang seiring waktu.
Metode perawatan dan keberhasilan berbeda dari pasien ke pasien, beberapa mengalami hasil yang lebih baik dengan metode alami daripada yang lain. Penyakit Parkinson mempengaruhi orang tua lebih sering daripada orang yang lebih muda, dan pria lebih banyak daripada wanita dalam banyak kasus.
Penyakit Parkinson juga mempunyai beberapa gejala, seperti:
Tremor: Tremor atau gemetar dimulai pada anggota tubuh, sering kali di jari atau tangan kita.
Gerakan melambat (bradikinesia): Seiring perkembangan penyakit, Parkinson menyebabkan gerakan melambat dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan tugas terkait gerakan, termasuk berjalan atau turun dari kursi.
Otot kaku: Parkinson menyebabkan kekakuan otot yang membatasi rentang gerak dan menyebabkan rasa sakit.
Gangguan keseimbangan dan postur tubuh: Parkinson dapat menyebabkan masalah keseimbangan dan postur tubuh.
Perubahan bicara: Penyakit Parkinson dapat mengubah bicara seseorang menjadi lunak, cadel, cepat, ragu-ragu atau monoton.
Perubahan penulisan: Parkinson dapat mempersulit penulisan atau menyebabkan tulisan tangan menjadi lebih kecil.
Kram (dystonia): Parkinson mungkin datang dengan memelintir atau mengencangkan otot-otot kita.
Air liur (sialorrhea): Gejala-gejala motorik yang dikompromikan dapat menyebabkan kesulitan menelan, keluar air liur yang berlebihan.
Diskinesia; Parkinson dapat ditandai dengan gerakan wajah, batang tubuh, tungkai dan lengan yang tidak disengaja dan tidak menentu.
Festinasi: Parkinson dapat ditandai dengan langkah-langkah pendek dan cepat sambil berjalan yang mengarah ke lebih banyak jatuh.
Pembekuan: Parkinson dapat menyebabkan pembekuan seperti terjebak di tempat selama gerakan yang dapat meningkatkan risiko jatuh.
Wajah bertopeng (hypomimia): Kombinasi bradikinesia dan kekakuan dapat menyebabkan wajah kesulitan berekspresi.
Gaya berjalan menyeret: Parkinson dapat ditandai dengan langkah-langkah pendek dan postur bungkuk.
Parkinson dapat menyebabkan atau mungkin disertai dengan masalah lain (komplikasi), seperti:
Kesulitan berpikir.
Depresi.
Perubahan emosional.
Masalah tidur.
Masalah menelan.
Masalah kandung kemih.
Sembelit.
Kelelahan.
Rasa sakit.
Disfungsi bau.
Tekanan darah berubah.
Disfungsi seksual.
Mungkin diantara kita bertanya, mengapa penyakit ini bisa terjadi? Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologis di mana neuron tertentu di otak kita mulai rusak dan mati. Hilangnya neuron spesifik yang menghasilkan dopamin, pembawa pesan kimiawi otak menyebabkan penurunan kadar dopamin yang menyebabkan aktivitas otak abnormal dan banyak gejala penyakit yang tidak nyaman.
Dan di bawah ini merupakan beberapa pemicunya juga, seperti:
Gen: Mutasi genetik tertentu yang tidak biasa dapat menyebabkan penyakit Parkinson dalam kasus yang jarang terjadi di mana anggota keluarga lainnya telah terkena penyakit ini. Variasi gen tertentu juga dapat sedikit meningkatkan risiko kondisi ini.
Pemicu lingkungan: Paparan racun tertentu atau faktor lingkungan juga dapat meningkatkan risiko pada tingkat kecil. Cidera kepala, usia, jenis kelamin, tempat tinggal (tinggal dekat dengan racun lingkungan), dan pekerjaan (kerja fisik intensif dan bekerja dengan racun) dapat meningkatkan risiko Parkinson.
Perubahan di otak: Perubahan tertentu di otak dapat terjadi pada orang dengan penyakit Parkinson, tetapi mengapa dan kapan perubahan ini terjadi tidak diketahui pada saat ini. Salah satu perubahan ini adalah keberadaan tubuh Lewy, gumpalan zat khusus dalam sel-sel otak, dan juga protein alfa-synuclein yang ditemukan dalam tubuh Lewy (gumpalan protein abnormal di dalam sel saraf pengidap penyakit Parkinson).
Penyakit Parkinson adalah kondisi kronis tetapi tidak mematikan. Namun komplikasi tertentu, seperti kesulitan menelan, demensia atau jatuh yang serius dapat menyebabkan kematian. Diagnosis dan perawatan dini dapat membantu perkembangan penyakit, gejala dan kualitas hidup kita.
Tidak ada pengobatan standar untuk penyakit Parkinson saat ini. Namun metode konvensional untuk perawatan Parkinson dan metode pengobatan alami dapat dilakukan.
Metode konvensional seperti:
Perawatan simtomatik: Obat-obatan, termasuk levodopa, Inosine dan Carbidopa fokus pada perawatan gejala Parkinson.
Perawatan neuroprotektif: Bedah seperti Stimulasi Otak Dalam (DBS) dan pengangkatan jaringan adalah bentuk perawatan neuroprotektif
Strategi berbasis penyembuhan: Metode pengobatan tertentu, khususnya pada metode dan penggunaan DBS yang berbeda masih diselidiki karena dampaknya pada Parkinson.
Dan metode pengobatan alami seperti:
Menambahkan makanan padat nutrisi, segar, organik utuh, seperti sayuran, sayuran, buah-buahan dan banyak lagi dapat bermanfaat bagi penderita Parkinson.
Dan hindari makanan dengan protein yang berlebihan, hindari makanan olahan, hilangkan gula halus dan pemanis buatan, kurangi atau hilangkan alcohol, hapus semua alergen makanan potensial dan makanan yang mungkin sensitif bagi kita.
Olah raga ringan seperti, taichi, yoga, aerobik dalam air.
Akupunktur.
Demikianlah pembahasan kita mengenai penyakit Parkinson, moga makin tua kita semua makin sehat, sampai jumpa.
Sumber : www.beritasatu.com, www.khanacademy.org, www.medicinenet.com, www.mayoclinic.org