25 Feb 2019 08:00 WIB
Kupas Tuntas Kepribadian Ganda
Gangguan kepribadian disosiatif (DID) atau yang lebih dikenal dengan kepribadian ganda diduga terjadi akibat adanya trauma berat di masa kanak-kanak. Trauma biasanya berupa kekerasan fisik atau emosional atau seksual berulang yang cukup parah.
Apa Sebenarnya D.I.D itu?
Sebagian besar manusia di dunia sebenarnya pernah mengalami disosiasi ringan, misalnya saat melamun atau membayangkan sesuatu yang membuat orang tersebut terhanyut dari berbagai kegiatan yang sedang dilakukannya.
Akan tetapi, pada DID, disosiasi ini biasanya lebih parah. Keadaan ini membuat penderita tidak dapat menghubungkan pikiran, ingatan, perasaan, tindakan, atau identitasnya sendiri. Para ahli menduga bahwa DID terjadi akibat penderita mengalami suatu trauma. Jadi, DID sebenarnya merupakan suatu mekanisme yang dilakukan oleh penderita untuk bertahan atau melindungi dirinya dari berbagai situasi atau pengalaman yang penuh dengan kekerasan, traumatis, atau menyakitkan.
Apa Saja Gejala dari D.I.D?
Karakteristik DID adalah adanya 2 atau lebih kepribadian yang berbeda yang terus mempengaruhi perilaku seseorang. Penderita biasanya juga mengalami gangguan ingatan yang tampaknya terlalu parah untuk disebut sebagai lupa. Dengan kata lain, penderita biasanya tidak dapat mengingat tindakan atau perilakunya saat dirinya "dikuasai" oleh kepribadian yang lain. Selain itu, penderita mungkin juga memiliki ingatan yang berbeda, tergantung pada kepribadiannya saat itu.
Kepribadian lainnya biasanya memiliki umur, jenis kelamin, atau rasnya sendiri. Kesemua kepribadian tersebut memiliki postur, bahasa tubuh, dan gaya berjalan yang berbeda. kepribadian ini tidak hanya berupa manusia tetapi juga dapat berupa hewan.
Pergantian di antara berbagai kepribadian tersebut dapat berlangsung selama beberapa detik, menit, atau bahkan hari. Saat dihipnotis, kepribadian lain yang dimiliki oleh penderita dapat menjadi sangat responsif terhadap berbagai permintaan terapis.
Selain berbagai hal di atas, penderita DID biasanya juga mengalami beberapa gejala di bawah ini, yaitu:
Depresi
Perubahan mood
Kecenderungan untuk bunuh diri
Gangguan tidur seperti insomnia, terror malam, dan berjalan saat tidur
Mengalami gangguan cemas, serangan panik, dan fobia (mengalami flashback karena bereaksi terhadap stimulus atau pemicu)
Menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan terlarang
Kejang dan melakukan gerakan ritual (gerakan yang sama berulang kali)
Mengalami berbagai gejala seperti psikosis seperti halusinasi dengar dan halusinasi penglihatan
Mengalami gangguan makan
Gejala lainnya yang mungkin dialami oleh seorang penderita DID adalah nyeri kepala, hilang ingatan, merasa waktunya hilang, merasa seperti kesurupan, dan merasa berada di luar tubuhnya. Beberapa penderita juga cenderung membunuh dirinya sendiri, mensabotase dirinya sendiri, dan bahkan melakukan tindakan kekerasan baik terhadap dirinya atau orang lain.
Selain itu, penderita mungkin merasa bingung karena mereka melakukan berbagai hal yang tidak biasa mereka lakukan seperti mengebut, mengemudi sembarangan, atau mencuri uang dari temannya dan merasa tidak dapat menghentikan dirinya dari melakukan hal tersebut.
Apa Perbedaan Antara D.I.D Dengan Skizofrenia?
Memang benar bahwa banyak orang agak sulit membedakan antara skizofrenia dengan DID walaupun keduanya sebenarnya sangat berbeda.
Skizofrenia adalah gangguan mental berat yang berupa episode psikosis kronik atau berulang, yang karakteristik utamanya adalah mendengar atau melihat sesuatu hal yang tidak nyata (halusinasi) dan berpikir atau menyakini sesuatu hal yang tidak nyata (delusi). Berbeda dengan kepercayaan banyak orang, penderita skizofrenia tidak memiliki banyak kepribadian.
Bunuh diri merupakan resiko yang dimiliki oleh penderita skizofrenia dan kepribadian ganda, di mana penderita kepribadian ganda biasanya lebih sering melakukan usaha bunuh diri dibandingkan penderita gangguan jiwa lainnya.
Bagaimana D.I.D Mengubah Hidup Penderitanya?
Ada beberapa cara DID mengubah kehidupan penderitanya seperti:
Depersonalisasi. Keadaan ini sering disebutkan penderita sebagai seperti berada di luar dari tubuhnya sendiri
Derealisasi. Penderita merasa bahwa dunia itu tidak nyata atau terlihat kabur atau jauh sekali
Amnesia. Penderita tidak dapat mengingat informasi personal yang signifikan. Ketidakmampuan mengingat ini sangat parah sehingga tidak dapat disebut lupa. Selain itu, penderita juga mungkin tidak dapat mengingat berbagai situasi atau pembicaraan yang pernah dilakukannya
Kebingungan identitas atau penggantian identitas. Penderita dapat merasa bingung mengenai siapa sebenarnya dirinya. Contohnya adalah penderita tidak dapat menjelaskan apa sebenarnya ketertarikan mereka dalam hidup, apa kepercayaannya, apa pandangan sosial atau politiknya, atau apa sebenarnya orientasi seksualnya, atau apa ambisi mereka dalam pekerjaannya. Selain berbagai hal di atas, penderita juga dapat merasa bingung akan waktu, tempat, dan situasi
Ironisnya adalah penderita kepribadian ganda seringkali tidak menyadari bahwa mereka menderita kepribadian ganda.
Apa Sebenarnya Peran dari Berbagai Kepribadian Lainnya?
Kepribadian yang berbeda-beda biasanya memiliki peran yang berbeda-beda yang bertujuan untuk membuat si penderita bertahan dari berbagai masalah dalam kehidupannya. Perubahan kepribadian ini dapat dipicu oleh lingkungan atau peristiwa tertentu dalam kehidupan penderita.
Siapa yang Dapat Menderita D.I.D?
Walaupun para ahli masih tidak dapat menentukan apa sebenarnya penyebab pasti dari DID, akan tetapi berbagai penelitian mengindikasikan bahwa DID merupakan suatu respon psikologis seseorang terhadap trauma atau stress lingkungan, terutama yang dialami selama masa kanak-kanak, di mana penelantaran emosional atau kekerasan dapat mengganggu perkembangan kepribadian anak.
Sekitar 99% penderita DID mengakui bahwa mereka pernah mengalami peristiwa traumatis berulang yang cukup berat dan seringkali membahayakan jiwanya pada masa kanak-kanak, biasanya sebelum mereka berusia 9 tahun. DID juga dapat terjadi bila seorang anak sering ditelantarkan atau mengalami kekerasan emosional, walaupun ia tidak pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual. Selain itu, para ahli juga menemukan bahwa memiliki orang tua yang menakutkan dan tidak terduga juga dapat memicu terjadinya DID pada anak.
Baca juga: Pengobatan Penyakit Jiwa Paling Mengerikan di Dunia Part I
Bagaimana Menegakkan Diagnosa D.I.D?
Biasanya dibutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan bertahun-tahun untuk menegakkan diagnosa pasti DID. Di bawah ini Anda dapat melihat kriteria diagnosa DID berdasarkan pada DSM-5 (buku manual untuk diagnosa gangguan jiwa):
Diketahui memiliki 2 atau lebih kepribadian yang berbeda, di mana masing-masing kepribadian memiliki pemicu kemunculan yang berbeda-beda dan memiliki pemikirannya masing-masing
Penderita mengalami amnesia, di mana penderita tidak dapat mengingat apa saja yang telah dilakukannya, tidak dapat mengingat informasi personal yang cukup penting, dan tidak dapat mengingat kejadian traumatis yang dialaminya
Penderita mengalami kesulitan menjalankan berbagai aktivitasnya sehari-hari karena kepribadian lain yang dimilikinya
Munculnya kepribadian baru ini tidak berhubungan dengan ritual budaya atau keagamaan
Munculnya kepribadian baru tidak berhubungan dengan penyalahgunaan zat atau penggunaan obat-obatan
Pengobatan Apa yang Dapat Dilakukan?
Sayangnya, hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan DID. Dibutuhkan pengobatan jangka panjang untuk membantu mengatasi gangguan psikologisyang satu ini. Beberapa terapi yang dianggap cukup efektif untuk mengobati DID adalah terapi bicara atau psikoterapi, hipnoterapi, dan terapi tambahan seperti seni atau olahraga.
Karena DID seringkali disertai oleh berbagai gangguan psikologis lainnya seperti depresi dan cemas, maka dokter mungkin akan memberikan obat anti cemas dan anti depresi selain psikoterapi.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang.
Sumber: webmd