01 Jun 2016 18:00 WIB
Stop Kejahatan Seksual Pada Anak! "Aturan Pakaian Dalam” Ini Harus Anda Ajarkan
Peristiwa kejahatan seksual pada anak-anak yang baru-baru ini terjadi menjadi peringatan untuk orangtua dan para pengawas anak untuk lebih berhati-hati menjaga si kecil. Ada suatu metode sederhana yang bisa Anda ajarkan pada si kecil untuk mencegah anak menjadi korban kekerasan seksual. Aturan pakaian dalam atau Underwear Rules dibuat untuk membantu orangtua dan pengawas anak untuk dapat berdiskusi dan berbicara dengan anak bagaimana berinteraksi, berkomunikasi dan bersentuhan dengan orang lain.
Aturan pakaian dalam atau underwear rules mempunyai 5 aspek penting yaitu:1. Tubuhmu adalah milikmu sendiriAnak-anak harus diajarkan bahwa tubuhnya adalah milik mereka sendiri dan tidak ada yang boleh menyentuhnya jika mereka tidak mengijinkannya. Aturan ini mengajarkan si kecil bahwa tubuh mereka harus dijaga dan dilindungi. Semenjak anak sudah bisa berkomunikasi dengan orangtua atau lingkungan sekitar, orangtua harus mengajarkan kepada anak mengenai nama anggota tubuh yang sebenarnya. Jelaskan kepada anak bahwa ada beberapa anggota tubuh yang merupakan bagian intim, yang sifatnya sangat pribadi, tidak boleh dilihat dan dipegang orang lain, kecuali untuk alasan medis. Usahakan untuk tidak memberikan julukan atau istilah samaran dalam mengajarkan bagian intim tubuh si kecil. Tujuannya supaya anak lebih memahami akan fungsi dan reaksi yang terjadi ketika bagian tersebut disentuh secara paksa atau terluka.
Mengajarkan soal seks kepada anak harus dilakukan lebih dari sekali dan berulang-ulang. Tujuannya agar anak langsung ingat ketika ada seseorang yang berusaha menyentuh di bagian tubuh yang tidak pantas dan segera bereaksi sesuai yang diajarkan.
2. Sentuhan yang pantas dan tidak pantas Anak tidak selalu bisa membedakan bagaimana cara orang lain menyentuh mereka, apakah sentuhan tersebut wajar atau tidak. Ajarkan juga kepada anak bahwa orang lain tidak boleh dan dilarang keras memandangi atau memegang bagian tubuh mereka yang pribadi. Jika ada yang bersikap demikian, anak harus menegur atau melaporkan orang tersebut kepada guru di sekolah dan orangtua dan jika mereka tidak yakin apakah perilaku tersebut pantas atau tidak mereka harus tahu kepada siapa harus melaporkan.
3. Rahasia baik dan rahasia buruk?Ini adalah salah satu strategi yang kerap kali dilakukan oleh pelaku pelecehan seksual adalah mengajak anak untuk bermain rahasia-rahasiaan. Oleh karena itu penting untuk kita mengajarkan kepada mereka perbedaan antara rahasia yang baik dan rahasia yang buruk. Setiap rahasia yang membuat mereka takut, tidak nyaman, ketakutan atau sedih adalah jenis rahasia yang buruk dan seharusnya tidak disimpan. Mereka harus berani mengatakan rahasia itu kepada orang dewasa yang dapat mereka percaya, misalnya kepada orangtua, guru, polisi, dokter.
4. Mencegah dan melindungi adalah tanggung jawab orangtuaSaat seorang anak mengalami peecehan mereka akan merasakan malu, bersalah dan takut. Orang dewasa harus membuang pandangan tabu saat membicarakan seksualitas dan pastikan anak Anda tahu siapa saja orang yang membuat mereka merasa takut, khawatir, sedih. Pastikan cara Anda berkomunikasi berlandaskan edukasi, tentu anak akan menerimanya sesuai penalaran yang Anda sampaikan kepada mereka. Jadikan komunikasi dengan terbuka sebagai tradisi dalam keluarga sehingga anak tidak pernah merasa sungkan dalam membicarakan dan membahas apa pun kepada orangtua.
5. Aturan lain yang harus diikuti untuk melengkapi aturan pakaian dalam• Cara mencurigai dan melaporkan?Beritahu kepada anak mengenai siapa saja orang yang bisa mereka percaya dalam keluarga dan sekolah. Jadi, ketika ada orang lain di luar daftar tersebut, anak patut merasa curiga dan mengomunikasikannya kepada orangtua atau guru di sekolah.
• Cara mengenali orang-orang mencurigakan di lingkungan anak?Dalam kebanyakan kasus, pelaku adalah seseorang yang dikenal oleh anak. Tak heran bila kondisi ini menjadi sulit bagi anak untuk memahami bahwa apa yang dilakukan orang tersebut adalah bentuk penyiksaan. Untuk mengatasi hal ini, orangtua tidak boleh putus komunikasi dengan anak, pastikan setiap hari bertanya kepada anak apakah ada seseorang yang memberikannya hadiah atau memperlakukannya lebih dari biasanya.
• Cara mengamati orang-orang mencurigakan di luar lingkungan keluarga dan sekolahDalam beberapa kasus pelecehan seksual, pelakunya adalah orang asing. Ajarkan aturan sederhana kepada anak tentang tata cara bersikap dan berbicara dengan orang asing. Beberapa diantaranya adalah menolak satu mobil dengan orang yang mereka tidak kenal, jangan menerima hadiah dari siapa pun kecuali keluarga dan teman, dan ajakan bermain di luar sekolah.
• Cara mencari pertolonganAnak-anak harus tahu bahwa selain orangtua, ada orang profesional yang dapat membantu mereka bila ada orang lain yang berbuat tidak sopan kepada mereka, misalnya guru, polisi, pekerja sosial, dan psikolog sekolah
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang.
Sumber: underwearrules