01 Jan 2021 19:00 WIB
Kunci Hidup Bahagia Setelah Menikah
Apakah Anda sudah menikah? Bila belum maka Anda mungkin sudah sering mendengar berbagai mitos mengenai apa itu sebenarnya pernikahan yang bahagia dan apa jadinya hubungan sepasang kekasih setelah mereka menikah dan menjadi suami istri. Di bawah ini Anda dapat melihat beberapa mitos yang salah mengenai pernikahan dan apa yang sebenarnya terjadi di dalam kehidupan pernikahan.
50% Pernikahan Berakhir Dengan Perceraian
Anggapan salah ini dimulai pada tahun 1970an saat pengadilan memutuskan perceraian diperbolehkan dan banyak orang mulai melakukannya. Pada pertengahan tahun 80an, angka perceraian bahkan mencapai puncaknya hingga 66%.
Akan tetapi, angka ini telah menurun sekarang. Menurut sebuah data dari lembaga sensus di Amerika pada tahun 2009, hanya sekitar 30.8% pernikahan berakhir dengan perceraian. Dan pada sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011, hanya sekitar 3.6 orang yang bercerai di antara 1.000 orang yang telah menikah.
Pasangan yang Bahagia Tidak Pernah Bertengkar
Tahukah Anda bahwa jarang bertengkar justru merupakan pertanda bahwa Anda dan pasangan tidak pernah menyelesaikan permasalahan yang ada di antara kalian? Menurut seorang ahli yang telah meneliti sekitar 350 orang pasangan selama 28 tahun, kebahagiaan selalu diiringi dengan pertengkaran. Menurutnya, apa yang membedakan pernikahan yang bahagia dan tidak adalah kemampuan kedua belah pihak untuk belajar menghadapi konflik dan perbedaan pendapat dengan cara yang sehat dan produktif.
Selain itu, sebuah penelitian dari the University of Tennessee menunjukkan bahwa pasangan yang mengakui bahwa mereka pun pernah bertengkar justru merasa lebih bahagia mengenai hubungan mereka dalam jangka panjang.
Baca juga: Jatuh Cinta Kembali Pada Suami
Pasangan yang Memiliki Anak Lebih Bahagia Daripada yang Tidak Memiliki Anak
Sebuah penelitian dari United Kingdom’s Open University menemukan bahwa pasangan suami istri yang tidak memiliki anak, rata-rata, justru merasa lebih bahagia dalam kehidupan asmara mereka dibandingkan dengan pasangan yang telah memiliki anak.
Penurunan rasa bahagia ini bukan berarti bahwa rasa sayang yang dirasakan oleh pasangan suami istri yang telah memiliki anak tersebut juga berkurang. Akan tetapi, hal ini hanya menunjukkan bahwa semakin banyak tanggung jawab dan peran yang harus mereka jalani (misalnya menjadi pasangan, orang tua, karyawan, pelajar, dan lain sebagainya) membuat mereka memiliki waktu dan energi yang lebih sedikit untuk pasangannya.
Kehidupan Seks Orang yang Telah Menikah Buruk
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh the Center for Sexual Health Promotion di Indiana University menunjukkan bahwa seorang wanita yang telah menikah justru melakukan hubungan seks lebih sering dibandingkan dengan wanita yang telah memiliki pasangan tetapi belum menikah.
Sebuah penelitian lainnya yang dilakukan oleh Penn State juga menunjukkan bahwa rasa cinta dan komitmen yang ada di dalam kehidupan pernikahan cenderung membuat hubungan seks terasa lebih memuaskan bagi seorang wanita.
Jika Telah Tinggal Bersama Sebelum Menikah, Maka Resiko Perceraian Pun Lebih Tinggi
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011, para peneliti menemukan bahwa status pernikahan (sudah menikah atau belum) sepasang kekasih saat mereka memutuskan untuk tinggal bersama tidak terlalu mempengaruhi kebahagiaan mereka dalam kehidupan pernikahan.Pada penelitian yang dilakukan pada lebih dari 7.000 orang pasangan, para peneliti dari the University of North Carolina di Greensboro justru menemukan bahwa berapa usia pasangan tersebut saat mulai tinggal bersamalah yang lebih menentukan.
Pada penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa bila pasangan baru berusia 18 tahun saat memutuskan untuk tinggal bersama atau menikah, maka resiko perceraian mereka pun mencapai angka 60%. Sementara itu, bila sepasang kekasih telah berusia 23 tahun saat mereka memutuskan untuk tinggal bersama atau menikah, maka resiko perceraian mereka pun hanya sekitar 30%.
Jika Anda Sungguh-sungguh Mencintai Pasangan Anda, Maka Gairah Tidak Akan Pernah Pudar
Gairah sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya hal baru dan misteri. Hal inilah yang seringkali membuat gairah di antara sepasang suami istri mulai memudar saat pernikahan telah berusia 12-16 bulan. Walaupun gairah memang akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu, akan tetapi gairah ini biasanya akan digantikan oleh jenis rasa cinta lainnya yang membuat kehidupan pernikahan sepasang suami istri menjadi langgeng dan penuh kebahagiaan.
Baca juga: Ini Cara Pasangan Bahagia Mengatasi Pertengkaran
Sumber: womenshealthmag