21 Oct 2020 17:00 WIB
Terbangun Tiba-tiba karena Nyeri Kepala
Jika Anda sering terbangun tiba-tiba karena nyeri kepala yang hebat, kemungkinan Anda mengalami nyeri kepala cluster. Nyeri kepala cluster merupakan jenis nyeri kepala yang dapat kembali berulang setelah beberapa waktu. Penderita nyeri kepala cluster dapat mengalami 1-3 kali serangan setiap harinya selama serangan berlangsung. Serangan nyeri kepala cluster ini dapat berlangsung selama 2 minggu hingga 3 bulan. Penderita nyeri kepala cluster biasanya mengalami serangan pada waktu yang sama setiap tahunnya, misalnya di awal, pertengahan, atau akhir tahun.
Nyeri kepala cluster biasanya dapat membuat seseorang terbangun dari tidur setelah 1-2 jam tertidur. Serangan di malam hari ini dapat lebih berat daripada serangan di siang hari. Serangan nyeri kepala cluster diduga berhubungan dengan irama sirkardian (irama yang mengatur waktu tidur dan bangun seseorang). Serangan nyeri kepala cluster dapat lebih berat daripada serangan migrain. Nyeri kepala cluster dapat menghilang selama beberapa bulan atau tahun, dan akan kembali terjadi lagi.
Siapa yang Beresiko?
Nyeri kepala cluster merupakan jenis nyeri kepala yang paling jarang terjadi, biasanya mulai terjadi pada usia 30 tahun dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Penyebab
Penyebab nyeri kepala cluster tidak diketahui. Akan tetapi, nyeri kepala ini terjadi saat saraf di dasar otak (refleks autonom trigeminal) teraktivasi. Saraf trigeminal merupakan saraf utama pada wajah yang mengatur sensasi, termasuk sensasi panas atau nyeri.
Saraf trigeminal yang teraktivasi menyebabkan timbulnya nyeri pada mata yang sering ditemukan bersamaan dengan nyeri kepala cluster. Saraf trigeminal juga menstimulasi kumpulan saraf lainnya yang menyebabkan mata berair, mata merah, hidung tersumbat, atau hidung meler saat serangan nyeri kepala cluster terjadi.
Aktivasi saraf trigeminal ini diduga berasal dari hipotalamus, yang juga berfungsi untuk mengatur irama sirkardian manusia. Hal ini ditemukan melalui pemeriksaan penunjang yang menunjukkan adanya aktivitas atau stimulasi hipotalamus saat serangan cluster berlangsung. Nyeri kepala cluster tidak disebabkan oleh adanya gangguan otak lainnya, seperti tumor atau aneurisma.
Pemicu Serangan
Pergantian musim merupakan pemicu nyeri kepala cluster yang paling sering ditemukan, di mana serangan sering terjadi saat musim semi atau gugur. Karena serangan nyeri kepala cluster yang sering ditemukan pada musim tertentu, nyeri kepala cluster sering salah terdiagnosa sebagai bentuk alergi atau stress akibat pekerjaan. Nyeri kepala cluster yang berhubungan dengan pergantian musim ini kemungkinan besar disebabkan oleh stimulasi atau aktivasi hipotalamus.
Selain pergantian musiim, nyeri kepala cluster juga sering ditemukan pada perokok berat dan peminum alkohol berat. Selama serangan nyeri kepala cluster berlangsung, penderita menjadi sangat sensitif terhadap alkohol dan nikotin, sehingga mengkonsumsi alkohol dalam jumlah kecil pun dapat memicu serangan nyeri kepala. Selama periode bebas gejala, penderita dapat mengkonsumsi alkohol dapat memicu terjadinya nyeri kepala.
Gejala
Serangan nyeri kepala cluster biasanya mencapai puncaknya dalam waktu 5-10 menit setelah serangan dimulai. Setiap serangan biasanya memiliki gejala yang hampir sama dan hanya sedikit berbeda dari serangan sebelum atau setelahnya.
Jenis Nyeri
Nyeri kepala cluster hampir selalu hanya mengenai satu sisi kepala dan selama periode nyeri kepala, rasa nyeri ini tetap terjadi pada sisi kepala yang sama. Bahkan pada saat terjadi serangan nyeri kepala cluster berikutnya, sisi kepala yang terkena pun biasanya tetap sama dan jarang berpindah ke sisi kepala lainnya.
Intensitas Nyeri
Nyeri kepala yang terjadi saat serangan nyeri kepala cluster terjadi biasanya amat sangat berat yang seringkali digambarkan sebagai perasaan terbakar atau tertusuk-tusuk. Nyeri kepala ini dapat terjadi secara terus-menerus atau berdenyut. Karena nyeri yang terjadi sangat berat, pada saat serangan berlangsung penderita biasanya tidak dapat duduk diam dan biasanya berjalan mondar-mandir.
Lokasi Nyeri
Nyeri biasanya dirasakan di belakang salah satu mata atau di dalam mata, dan tidak mengenai mata lainnya. Nyeri dapat menjalar ke dahi, pelipis, hidung, pipi, atau rahang atas sisi yang terkena. Kulit kepala dapat terasa nyeri dan denyutan nadi di kulit kepala seringkali dapat diraba.
Lama Nyeri
Nyeri kepala cluster biasanya berlangsung selama 30-90 menit atau 15 menit hingga 3 jam. Nyeri kepala ini kemudian akan menghilang dan kembali terjadi beberapa waktu kemudian. Biasanya, di antara serangan nyeri kepala ini, penderita mengalami masa bebas nyeri kepala.
Frekuensi Nyeri
Sebagian besar penderita mengalami 1-3 serangan selama 1 hari saat masa serangan. Nyeri kepala biasanya terjadi sangat teratur, bahkan pada waktu yang sama setiap harinya dan seringkali membuat penderitanya terbangun dari tidur pada waktu yang sama setiap malamnya.
Sekitar 80-90% penderita nyeri kepala cluster mengalami serangan nyeri kepala yang terjadi selama 7 hari hingga 1 tahun, yang diselingi oleh periode bebas nyeri kepala selama 14 hari atau lebih.
Pada sekitar 20% penderita nyeri kepala cluster, terjadi serangan nyeri kepala kronik, di mana periode bebas nyeri kurang dari 14 hari setiap tahunnya. Nyeri kepala cluster biasanya tidak disertai oleh gejala mual atau muntah. Mual dan muntah dapat terjadi pada penderita nyeri kepala cluster yang juga mengalami serangan migrain.
Kapan Serangan Nyeri Kepala Cluster Terjadi?
Walaupun serangan nyeri kepala cluster terjadi secara tiba-tiba, akan tetapi terdapat beberapa tanda yang menandakan bahwa serangan nyeri kepala akan segera terjadi. Tanda-tanda tersebut adalah:
Rasa tidak nyaman pada satu sisi kepala atau perasaan terbakar ringan pada salah satu sisi kepala
Mata pada sisi kepala yang terkena dapat membengkak atau terasa berat. Pupil dapat mengecil dan konjungtiva (bagian dalam kelopak mata) memerah
Hidung tersumbat atau meler dan mata berair pada mata di sisi kepala yang terkena
Keringat berlebihan
Salah satu sisi wajah memerah
Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya
Pengobatan
Menghentikan Serangan
Pengobatan utama pada saat serangan berlangsung adalah pemberian obat golongan triptan dan bantuan napas melalui masker oksigen selama 20 menit. Obat lainnya dalah obat golongan ergotamine dan lidokain intranasal (melalui hidung).
Mencegah Serangan
Obat pencegah serangan bertujuan untuk memperpendek periode serangan nyeri kepala dan menurunkan intensitas nyeri kepala yang terjadi. Semua penderita nyeri kepala cluster harus mengkonsumsi obat pencegah serangan kecuali bila periode serangan berlangsung kurang dari 2 minggu.
Beberapa obat yang dapat digunakan untuk mencegah serangan nyeri kepala cluster adalah verapamil, lithium, natrium divalproat, prednisone (hanya diberikan dalam jangka pendek), dan ergotamine tartrate.
Tindakan Pembedahan
Tindakan pembedahan dilakukan pada penderita nyeri kepala cluster kronik yang tidak mengalami perbaikan dengan tindakan pengobatan lainnya. Tindakan ini bertujuan untuk menghambat aktivasi saraf trigeminal.
Konsultasilah terlebih dahulu dengan dokter anda sebelum melakukan pengobatan apapun.
Sumber: webmd