Nyeri kepala dapat mengenai lebih dari 90% wanita yang memasuki masa menopause, di mana beberapa orang wanita di antaranya akan mulai mengalami serangan migrain untuk pertama kalinya.
Penyebab utama terjadinya nyeri kepala dan migrain ini adalah kadar hormon estrogen yang berubah-ubah di dalam tubuh. Menurunnya kadar estrogen di dalam tubuh dapat memicu perubahan zat kimia di dalam otak, yang akan menyebabkan terjadinya migrain.
Sementara itu, bagi para wanita yang memang sudah menderita migrain, maka keluhan mereka dapat bertambah buruk (walaupun sekitar 15% di antaranya justru mengalami perbaikan gejala) dan sejumlah wanita lainnya mengatakan bahwa serangan migrain mereka akan terus terjadi secara teratur bertahun-tahun setelah menopause.
Hal ini mungkin dikarenakan walaupun menstruasi Anda sudah berhenti, tetapi ovarium atau indung telur Anda tetap bekerja dan menghasilkan hormon, yang mungkin akan bertahan selama 2-4 tahun setelah menstruasi terakhir Anda.
Terapi paling efektif untuk mengatasi nyeri kepala pada wanita yang mulai memasuki masa menopause adalah dengan mengkonsumsi 900-1.000 mg aspirin. Jangan mengkonsumsi obat anti nyeri yang mengandung kodein, karena obat ini justru dapat memicu terjadinya migrain dan mual.
Jika aspirin tidak dapat mengatasi nyeri kepala dan migrain Anda, maka pilihan lain adalah obat triptan. Obat ini bekerja dengan cara mengecilkan pembuluh darah otak yang melebar dan menstabilkan perubahan zat kimia di dalam otak.
Cara lainnya yang dapat membantu mengatasi serangan nyeri kepala dan migrain adalah dengan menempelkan kompres hangat atau dingin pada bagian belakang leher atau pada bagian kepala yang terasa paling nyeri selama sejangka waktu dan tidur siang.
Para ahli menemukan bahwa tidur siang, yang singkat sekalipun dapat membantu obat-obatan bekerja dengan lebih efektif.
Walaupun perubahan kadar hormonal agak sulit dikendalikan, akan tetapi frekuensi terjadinya serangan dapat dikurangi dengan makan lebih sering dengan porsi kecil, hindari cemilan manis dan minuman beralkohol, serta tidur yang cukup seminggu atau 10 hari sebelum waktu menstruasi Anda.
Jika Anda juga mengalami gejala menopause lainnya seperti hot flushes atau keringat berlebih, maka terapi sulih hormon dapat membantu mengatasi migrain, tetapi jangan mengkonsumsi bentuk tablet, karena hal ini justru dapat membuat kadar hormon di dalam tubuh Anda semakin berfluktuasi. Pilihlah gel estrogen yang dioleskan pada kulit atau koyo estrogen yang tidak akan menyebabkan perubahan kadar hormonal yang terlalu fluktuatif.
Baca juga: Apa Sebenarnya Dampak Menopause Pada Tubuh Anda???
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang.
Sumber: dailymail