Responden yang memiliki waktu tidur di atas 8 jam per hari ternyata memiliki resiko metabolic syndrome 15% lebih tinggi dibandingkan responden yang tidur 6-8 jam per hari. Hal ini diduga berkaitan dengan fungsi proinflammatory cytokines. Tingginya kadar proinflammatory cytokines berdampak pada peningkatan lamanya waktu tidur. Proinflammatory cytokines ini pun memiliki efek yang buruk terhadap homeostasis glukosa serta fungsi β-cell yang dapat berujung pada diabetes.
Selain itu, lamanya waktu tidur dapat menjadi kompensasi dari kualitas tidur yang kurang baik. Tubuh akan mengompensasikan kualitas tidur tersebut dengan waktu tidur yang lebih panjang. Dan berdampak pada penurunan sensitivitas insulin, yang dapat berujung pada diabetes.
Tidur kurang dari 6 jam ataupun lebih dari 8 jam per hari berdampak pada risiko metabolic syndrome. Karena itu, usahakan untuk tidur selama 6-8 jam per hari. Perbaiki juga kualitas tidur agar tubuh dapat beristirahat dengan baik! Dan pikiran fresh setiap hari.
Sumber: Cara Sehat