Stress ternyata dapat memicu munculnya gejala alergi pada orang-orang. Hal ini merupakan hasil penelitian terbaru yang diterbitkan di Annals of Allergy, Asthma & Immunology.
Penelitian diikuti oleh 179 orang dengan alergi serbuk selama 12 minggu dan menemukan sebanyak 39% dari mereka memiliki gejala yang lebih buruk dari yang lain. Pasien tersebut memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengalami gejala alergi selama periode waktu penelitian.
64% dari partisipan dengan tingkat stress lebih tinggi mengalami gejala alergi selama 14 hari periode penelitian. Memang tidak ada hubungan signifikan antara stress dan beratnya gejala alergi di hari yang sama, tetapi jumlah orang yang mengalami alergi diikuti stress semakin banyak setiap harinya.
Stress dapat menyebabkan beberapa pengaruh negatif terhadap tubuh, termasuk gejala alergi. Para peneliti juga menyebutkan jika beratnya gejala alergi yang terjadi dapat membawa mood yang negatif yang akan memperburuk gejala yang terjadi.
Gejala seperti bersin, hidung berair dan mata berair dapat terjadi karena stress dan juga dapat menjadi akar penyebab stress. Sementara menurunkan kadar stress memang tidak mengobati alergi, tetapi dapat mempercepat proses pemulihan alergi.
Cara mengurangi dan menurunkan stress termasuk meditasi dan mengambil nafas dalam-dalam, meluangkan waktu untuk bersenang-senang dan relaksasi. Makan dengan benar, tidur cukup dan menjaga kesehatan dengan baik akan membantu Anda mengurangi tingkat stress.
Sumber: webmd