Anda mungkin sudah sering mendengar istilah berjalan sambil tidur, akan tetapi pernahkah Anda mendengar ada orang yang berhubungan seks di saat ia tidur?
Seksomnia merupakan suatu keadaan di mana berbagai aktivitas seksual justru terjadi saat seorang penderita tidur nyenyak (sehingga tidak ada ingatan yang terbentuk). Karena terjadi pada saat seseorang tidur nyenyak, maka penderita biasanya tidak mengingat kegiatan seksual apapun yang ia lakukan dan hanya merasa bahwa ia sedang tidur.
Keadaan ini diduga hanya mengenai sekitar 1% penduduk dunia dan paling banyak ditemukan pada pria. Lamanya aktivitas seksual yang terjadi saat penderita tidur ini dapat bervariasi, mulai dari beberapa detik hingga 30 menit.
Aktivitas seksual yang terjadi pun cukup bervariasi mulai dari mendesah, melakukan masturbasi, menyentuh dan mencium pasangannya, atau bahkan berusaha untuk melakukan hubungan seksual. Penderita biasanya tidak akan memberikan respon apapun terhadap pasangan karena ia sebenarnya sedang tertidur.
Baca juga: 10 Jenis Gangguan Tidur yang Aneh
Walaupun telah banyak pembahasan mengenai seksomnia di berbagai literatur, akan tetapi penelitian sesungguhnya mengenai kelainan ini masih belum ada hingga pada pertengahan tahun 1990 an.
Pada pertengahan tahun 1990 an, para peneliti pun mulai menganalisa kelainan perilaku saat tidur ini untuk mencari tahu informasi lebih banyak mengenai seksomnia. Para peneliti menemukan bahwa para penderita seksomnia tampaknya mengalami suatu interupsi saat berpindah dari satu fase tidur ke fase tidur lainnya. Di saat interupsi inilah berbagai aktivitas seksual pun terjadi pada para penderita.
Karena telah ditemukan adanya suatu bukti ilmiah, maka seksomnia sekarang ini telah dimasukkan ke dalam gangguan kesehatan (fisik) dan bukan hanya suatu gangguan psikologis.
Sayangnya, banyak dari penderita seksomnia tidak menyadari mereka menderita kelainan ini sehingga pengobatan pun menjadi tertunda. Seksomnia sendiri sebenarnya dapat diobati. Sebagian besar penderita memberikan respon positif terhadap pemberian benzodiazepin.
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa seksomnia akan memburuk saat penderita mengkonsumsi minuman beralkohol, kurang tidur, kelelahan, dan sedang stress.
Pada sejumlah penderita, seksomnia tidak selalu terjadi setiap kali mereka tidur dan tidak berbahaya. Akan tetapi, pada sejumlah penderita lainnya, seksomnia ini cukup mengganggu, bahkan dapat menimbulkan berbagai tindakan kekerasan.
Oleh karena itu, merupakan tanggung jawab para penderita untuk mencari pertolongan medis untuk menghindari berbagai tindakan yang berbahaya, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang-orang lain di sekitarnya.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur https://dokter.id/tanya-dokter"> Tanya dokter sekarang .
Sumber: thesexmd