Bingung mengapa perut Anda sering sakit? Di bawah ini Anda dapat melihat 12 hal yang paling sering menyebabkan terjadinya nyeri perut dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Flu Perut
Flu perut atau yang dalam dunia kedokteran dikenal dengan nama gastroenteritis menyebabkan seseorang mengalami diare. Flu perut biasanya terjadi akibat infeksi virus yang ditularkan melalui makanan, di mana orang yang sakit tidak mencuci tangannya terlebih dahulu setelah pergi ke toilet.
Gejala yang biasa ditemukan adalah kram perut, nyeri perut, nyeri otot, nyeri kepala, mual, muntah, diare cair, dan demam ringan.
Pengobatannya biasanya adalah dengan beristirahat, minum banyak air, dan konsumsilah berbagai makanan ringan seperti pisang atau roti bila memungkinkan. Segera hubungi dokter Anda bila Anda tidak dapat makan atau minum selama 24 jam, ada darah di dalam muntahan atau diare, demam tinggi (40 derajat Celcius); yang merupakan pertanda adanya infeksi bakteri.
2. Intoleransi Laktosa
Jika mengkonsumsi es krim membuat perut Anda "berteriak", maka Anda mungkin menderita intoleransi laktosa, suatu keadaan di mana seseorang tidak dapat mencerna laktosa yang ada di dalam susu.
Gejala yang dapat ditemukan adalah kram perut, desakan untuk buang air besar sekitar 30 menit sampai 2 jam setelah mengkonsumsi susu atau produknya, diare, perut kembung, dan sering buang gas.
Untuk mencegah timbulnya gejala, dianjurkan agar Anda tidak mengkonsumsi berbagai jenis makanan dan minuman yang mengandung susu.
3. Batu Empedu
Batu empedu merupakan suatu pengerasan dari cairan pencernaan yang terbentuk di dalam kantong empedu Anda. Batu empedu lebih sering terjadi pada wanita daripada pria dan dapat terjadi karena mengkonsumsi terlalu banyak lemak atau kolesterol.
Gejala yang dapat ditemukan adalah rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut kanan atas yang akan menyebar ke punggung atau bahu Anda. Rasa nyeri ini bahkan dapat membuat Anda terbangun dari tidur di malam hari. Selain itu, Anda juga dapat mengalami mual atau muntah.
Jika Anda hanya mengalami nyeri perut ringan, maka Anda pun tidak memerlukan pengobatan apapun. Akan tetapi, bila rasa nyeri ini terus berlangsung selama beberapa minggu atau nyeri menjadi sangat hebat atau disertai dengan muntah, maka segera periksakan diri ke dokter Anda. Anda mungkin akan membutuhkan tindakan pembedahan untuk mengangkat batu empedu Anda.
Baca juga: 5 Nyeri Tubuh Mematikan yang Perlu Anda Waspadai
4. Sembelit
Sembelit dapat terjadi pada siapa saja. Sembelit biasanya terjadi karena seseorang mengkonsumi terlalu sedikit serat, jarang bergerak, atau karena orang tersebut mengalami perubahan rutinitas harian seperti berpergian ke suatu tempat. Selain itu, beberapa jenis obat-obatan seperti antasida atau obat anti depresi juga dapat menyebabkan terjadinya sembelit.
Gejala yang biasa ditemukan adalah Anda merasa ingin buang air besar, tetapi tidak ada tinja yang keluar atau hanya ada sedikit tinja keras dan kering; nyeri tumpul pada perut bagian bawah, dan perut kembung.
Yang dapat dilakukan untuk mengatasi sembelit adalah meningkatkan konsumsi serat Anda secara bertahap dengan mengkonsumsi lebih banyak gandum, kacang-kacangan, buah, dan sayuran. Konsumsilah setidaknya 25-30 gram serat setiap harinya.
Jika hal di atas tidak dapat membantu mengatasi sembelit atau Anda mengalami nyeri perut hebat, buang air besar berdarah, kram perut, atau mengalami penurunan berat badan; segera hubungi dokter Anda. Hal ini dikarenakan sembelit dapat merupakan pertanda dari gangguan kesehatan yang lebih serius seperti inflammatory bowel disease.
5. Ulkus
Ulkus merupakan suatu luka terbuka pada dinding dalam kerongkongan, lambung, atau usus. Stress dapat memperburuk ulkus yang telah ada, tetapi biasanya bukanlah penyebab dari terjadinya ulkus. Ulkus biasanya terjadi akibat terlalu sering mengkonsumsi obat anti nyeri seperti ibuprofen atau aspirin atau akibat infeksi bakteri.
Gejala yang biasa ditemukan adalah rasa seperti terbakar pada ulu hati, nyeri perut memburuk setelah makan atau terlalu kenyang, naiknya asam lambung ke dalam kerongkongan, mengalami penurunan berat badan secara mendadak, atau adanya darah pada tinja.
Untuk mengatasinya, kurangilah jumlah asam lambung Anda dengan menghindari kafein, minuman beralkohol, dan makanan pedas; berhenti mengkonsumsi obat anti nyeri; dan konsumsilah antasida. Segera hubungi dokter Anda bila keadaan Anda tidak juga membaik setelah beberapa hari atau bila Anda menemukan adanya darah di dalam tinja Anda.
6. Penyakit Seliak
Penyakit seliak merupakan suatu penyakit autoimun yang menyebabkan terjadinya peradangan di dalam saluran pencernaan saat penderita mengkonsumsi sejenis protein di dalam gandum, yaitu gluten.
Gejala yang biasa ditemukan adalah nyeri perut, perut kembung, atau diare setelah mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung gandum atau barley. Gejala lainnya yang dapat terjadi adalah merasa amat sangat lelah, depresi, nyeri tulang, nyeri sendi, kesemutan, mati rasa, bercak kemerahan pada kulit yang tidak diketahui penyebabnya, dan rasa tidak nyaman pada perut.
Diperlukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan apakah Anda benar-benar menderita penyakit seliak atau tidak, termasuk pemeriksaan darah. Bila Anda memang menderita penyakit seliak, pastikan untuk tidak mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung gluten seperti roti untuk mencegah timbulnya gejala dan kerusakan usus.
7. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
IBS merupakan istilah untuk nyeri perut kronis dan suatu gangguan pencernaan yang tidak diketahui penyebabnya. IBS dapat dipicu oleh kelainan pada otot pencernaan Anda atau akibat "kesalahpahaman" antara otak dengan sel-sel saraf pada usus Anda, yang menyebabkan sistem pencernaan Anda bekerja secara berlebihan.
Gejala yang biasa ditemukan adalah kram perut, perut kembung, sering buang gas, diare, sembelit, atau keduanya.
Segera periksakan diri Anda bila Anda memiliki saluran pencernaan yang sangat sensitif untuk memastikan apakah Anda menderita suatu intoleransi terhadap makanan atau lainnya.
8. Pankreatitis
Mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dan batu empedu merupakan 2 hal yang paling sering menyebabkan terjadinya peradangan pada pankreas. Pankreas sendiri merupakan suatu kelenjar yang terletak di perut bagian atas, yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan dan mengendalikan kadar gula darah.
Gejala yang biasa ditemukan adalah nyeri perut atas yang menyebar hingga ke punggung, nyeri dapat ringan atau berat dan biasanya memburuk setelah makan. Perut mungkin akan terasa lunak saat diraba. Selain itu, penderita biasanya juga mengalami mual dan muntah.
Radang pankreas ringan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, bila rasa nyeri perut yang dirasakan cukup hebat atau berlangsung selama lebih dari beberapa jam, segera hubungi dokter Anda.
Karena radang pankreas biasanya akan memburuk bila Anda mengkonsumsi makanan padat, maka Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit dan diinfus hingga peradangan mereda.
9. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
GERD atau yang biasanya dikenal dengan refluks asam lambung terjadi saat asam lambung terus naik ke dalam kerongkongan Anda. GERD dapat disebabkan oleh peningkatan tekanan pada perut Anda karena berat badan berlebih atau karena obat-obatan seperti obat anti nyeri atau obat anti depresi.
Gejala GERD yang biasa ditemukan adalah rasa seperti terbakar di dada, mual, bau mulut, nyeri saat menelan, suara serak, atau gejala seperti asma.
Untuk mengatasinya, turunkanlah berat badan bila perlu dan hindarilah berbagai jenis makanan yang dapat memicu naiknya asam lambung ke dalam kerongkongan seperti makanan pedas, berlemak, atau makanan yang digoreng. Jika hal ini tidak dapat mengatasi gejala, konsumsilah antasida.
Akan tetapi, bila Anda harus terus mengkonsumsi obat untuk mencegah timbulnya gejala, segera hubungi dokter Anda. Selain itu, asam lambung yang terus naik ke dalam kerongkongan dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada jaringan kerongkongan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya kanker kerongkongan.
10. Divertikulitis
Divertikulitis merupakan suatu keadaan di mana benjolan kecil yang terbentuk di dalam dinding usus besar terinfeksi atau mengalami peradangan. Beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko terjadinya divertikulitis adalah berusia lanjut, obesitas, dan mengkonsumsi diet tinggi lemak rendah serat.
Gejala yang biasa ditemukan adalah nyeri tajam pada perut kiri bawah, yang biasanya juga disertai oleh mual, muntah, demam, dan sembelit. Sembelit terjadi karena dinding usus yang meradang membuat tinja lebih sulit keluar dari dalam usus besar.
Untuk memastikan diagnosa, dokter biasanya akan meminta Anda untuk melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan foto rontgen perut, CT scan, atau USG. Untuk mengatasi divertikulitis ringan, dokter biasanya hanya akan memberikan obat antibiotika dan meminta Anda untuk beristirahat. Untuk kasus berat atau yang terus kambuh, Anda mungkin membutuhkan tindakan pembedahan.
11. Radang Usus Buntu
Radang usus buntu atau apendisitis terjadi saat terjadi infeksi pada usus buntu Anda, yang membuatnya meradang.
Gejala yang biasa ditemukan adalah nyeri tumpul yang timbul secara mendadak pada perut kanan bawah, di mana rasa nyeri ini akan bertambah berat. Nyeri mungkin akan bertambah buruk bila Anda berjalan, batuk, atau menggerakkan tubuh secara mendadak. Selain itu, Anda juga dapat mengalami mual, muntah, demam, atau perut kembung.
Segera cari pertolongan medis karena apendisitis akut membutuhkan tindakan pembedahan segera untuk mengatasi gejala sebelum usus buntuk robek dan menyebarkan infeksi ke seluruh perut Anda.
12. Kanker Lambung
Adenokarsinoma merupakan jenis kanker yang paling sering terjadi pada dinding lambung. Kanker lambung merupakan jenis kanker yang jarang terjadi dan biasanya menyerang orang yang telah berusia lebih dari 65 tahun.
Gejala yang biasa ditemukan adalah nyeri perut, perut kembung, mual, perut terasa penuh, tidak nafsu makan. Nyeri perut yang terjadi tergantung pada letak sel tumor. Selain itu, Anda juga mungkin mengalami muntah, buang air besar berdarah (kehitaman), merasa amat sangat lelah, dan mengalami penurunan berat badan.
Segera hubungi dokter Anda jika Anda mengalami gejala di atas selama lebih dari 2 minggu. Dokter akan melakukan pemeriksaan endoskopi untuk melihat keadaan lambung Anda secara langsung. Pengobatan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan stadium kanker.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang.
Sumber: menshealth