Apakah tekanan darah Anda lebih tinggi daripada normal tetapi lebih rendah daripada batasan tekanan darah tinggi? Anda mungkin mengalami suatu keadaan yang disebut dengan pra hipertensi.
Disebut pra hipertensi bila tekanan darah sistolik Anda berada di antara 120-139 dan tekanan darah diastolik berada di antara 80-89 mmHg. Bila demikian, maka resiko Anda untuk mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi) pun akan semakin meningkat.
Sebuah penelitian menemukan bahwa menderita pra hipertensi dapat meningkatkan resiko terjadinya stroke, terutama bila Anda berusia kurang dari 65 tahun. Di bawah ini terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah pra hipertensi Anda berubah menjadi hipertensi yang sebenarnya.
1. Perhatikan Apa yang Anda Makan
Mulailah mengkonsumsi banyak buah, sayuran, gandum, dan berbagai produk susu rendah lemak. Berbagai makanan ini dapat membantu mengurangi kadar lemak dan kolesterol di dalam tubuh. Selain itu, makanan ini juga dapat membantu mengurangi konsumsi natrium yang dapat meningkatkan tekanan darah dan karena mengandung banyak kalsium, kalium, dan magnesium; maka makanan ini juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.
2. Perhatikan Jumlah Garam yang Anda Konsumsi
Sebagian besar dokter pasti akan meminta Anda untuk mengurangi konsumsi garam. American Heart Association menganjurkan para penderita pra hipertensi untuk membatasi konsumsi garamnya yaitu tidak lebih dari 1.500 mg atau sama dengan 1 sendok teh garam setiap harinya.
3. Berolahraga Secara Teratur
Mulailah berolahraga secara teratur, setidaknya selama 30 menit setiap harinya atau 5 hari selama seminggu. Hal ini dapat membantu menjaga berat badan Anda tetap ideal karena memiliki berat badan berlebih dapat meningkatkan resiko terjadinya pra hipertensi.
4. Batasi Konsumsi Minuman Beralkohol
Batasilah konsumsi minuman beralkohol Anda, yaitu tidak lebih dari 2 gelas setiap harinya bila Anda seorang pria dan tidak lebih dari 1 gelas setiap harinya bila Anda seorang perempuan.
5. Atasi Stress
Sebenarnya, para peneliti pun masih tidak dapat memastikan apakah stress kronik sendiri dapat meningkatkan tekanan darah seseorang bila berlangsung dalam waktu lama. Akan tetapi, karena stress dapat membuat seseorang makan lebih banyak dan berhenti berolahraga, maka stress pun secara tidak langsung dapat meningkatkan resiko terjadinya hipertensi. Oleh karena itu, temukanlah cara untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi stress dalam kehidupan Anda.
6. Periksa Tekanan Darah Anda Secara Teratur
Jika memungkinkan, belilah alat pemeriksa tekanan darah sehingga Anda pun dapat mengukur tekanan darah Anda setiap harinya. Periksalah tekanan darah Anda 2 kali sehari, satu kali di pagi hari dan satu kali di malam hari. Dengan demikian, Anda pun dapat mengetahui berapa tekanan darah Anda dan perubahan yang terjadi padanya di sepanjang hari.
Sumber: webmd