Inkontinensia urin merupakan suatu keadaan di mana penderitanya merasakan desakan untuk segera buang air kecil dan biasanya terjadi secara tiba-tiba. Sebenarnya tidak ada diet khusus bagi inkontinensia urin. Akan tetapi, apa yang anda makan dan minum dapat memperburuk gejala yang anda alami. Jenis makanan apa yang dapat memperburuk gejala inkontinensia ini bervariasi di antara setiap penderitanya.
Konsumsi Air Berlebihan
Kekurangan cairan dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi, akan tetapi bila penderita inkontinensia urin mengkonsumsi air secara berlebihan, maka dapat memperburuk gejala yang dialaminya. Bila anda menderita inkontinensia urin, maka anda tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi 8 gelas air putih setiap harinya, sebaiknya 4-6 gelas air putih saja agar tidak memperburuk gejala yang ada.
Alkohol
Alkohol dapat mempengaruhi fungsi kandung kemih secara langsung, yaitu dengan mengurangi kontrol kandung kemih dan juga dapat berfungsi sebagai diuretik (membuat tubuh mengeluarkan cairan dalam bentuk air kemih) sehingga dapat terjadi dehidrasi.
Kafein
Kafein dapat menstimulasi kandung kemih dan juga berfungsi sebagai diuretik. Kafein biasanya terdapat di dalam minuman bersoda, teh, coklat, dan kopi. Bila anda kesulitan untuk sama sekali tidak mengkonsumsi kopi, maka jangan mengkonsumsi kopi di malam hari karena dapat membuat anda sering terbangun untuk buang air kecil, konsumsilah kopi hanya di pagi hari.
Makanan Pedas
Makanan pedas dapat mengiritasi dinding kandung kemih seperti kafein yang membuat anda sering buang air kecil.
Makanan Asam
Hindarilah makanan asam, seperti jus jeruk atau cranberi atau minuman dan makanan asam lainnya. Makanan asam ini juga dapat mengiritasi kandung kemih.
Minuman Bersoda
Kandungan karbondioksida pada minuman bersoda dapat mengiritasi kandung kemih anda yang memang sudah sensitif.
Berat Badan Berlebihan
Beberapa penelitian menemukan bahwa peningkatan berat badan memiliki hubungan terhadap perburukan gejala inkontinensia urin. Penurunan berat badan dapat membantu mengurangi gejala inkontinensia.
Sumber: webmd