Menurut DSM-IV, skizofrenia adalah suatu gangguan yang ditandai oleh gangguan proses berpikir, respon emosional yang kurang, gangguan persepsi, dan berbicara ngawur. Diagnosa skizofrenia ditegakkan bila seseorang mengalami beberap hal di bawah ini, yaitu:
Psikosis merupakan istilah umum dari adanya berbagai gejala seperti halusinasi dan delusi. Untuk menentukan diagnosa psikosis, dokter perlu melakukan berbagai pemeriksaan seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan kejiwaan, ada tidaknya efek samping obat, riwayat penggunaan obat-obatan, pemeriksaan klinis, pemeriksaan darah, dan pemeriksaan radiologi. Secara umum, psikosis merupakan suatu gangguan dalam memahami realitas (gangguan persepsi realitas).
Perbedaan Penyebab
Penyebab pasti dari skizofrenia tidak diketahui, akan tetapi para ahli menduga bahwa faktor lingkungan dan faktor genetika turut berperan dalam terjadinya gangguan ini. Sebuah teori lainnya mengatakan bahwa penurunan kadar dopamin akibat pengecilan bagian otak tertentu menyebabkan terjadinya skizofrenia.
Psikosis disebabkan oleh berbagai hal seperti penggunaan alkohol, ganja, amfetamin, tumor atau kista otak, stroke, epilepsi, infeksi HIV yang mengenai otak, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, dan skizofrenia.
Perbedaan Gejala
Beberapa gejala skizofrenia yang dapat ditemukan adalah:
• Halusinasi
• Delusi
• Gangguan proses berpikir dan berbicara
• Anhedonia (tidak dapat merasa bahagia saat melakukan apapun, termasuk saat melakukan berbagai hal yang dulu disenangi)
• Kurangnya respon emosional terhadap orang lain maupun situasi
• Menarik diri dari lingkungan
• Tidak memperhatikan penampilannya atau kebersihan dirinya
• Berkurangnya kemampuan untuk menilai sesuatu hal
• Kurangnya motivasi
Psikosis merupakan bagian dari skizofrenia, akan tetapi skizofrenia bukanlah bagian dari psikosis. Halusinasi dan delusi merupakan gejala utama psikosis dan skizofrenia hanya merupakan salah satu penyebab terjadinya psikosis.
Pengobatan
Baik skizofrenia maupun psikosis diatasi dengan menggunakan obat anti psikotik seperti risperidone atau clozapine. Selain obat-obatan, diperlukan juga terapi intervensi sosial seperti terapi keluarga, terapi perilaku kognitif, dan terapi kelompok untuk mengatasi kecenderungan penderita untuk menarik diri dari lingkungan dan gangguan fungsi penderita skizofrenia.
Bila psikosis disebabkan oleh penyakit atau penyalahgunaan zat, maka menghentikan konsumsi zat dan mengobati penyakit penyebab dapat membantu mengatasi gejala.
Sumber: differencebetween