Estrogen merupakan hormon yang terutama diproduksi di dalam indung telur (ovarium). Produksi hormon estrogen ini terjadi sebagai respon terhadap stimulasi kimia dari kelenjar pituitari di dalam otak.
Penurunan kadar estrogen pada wanita muda dapat terjadi bila terdapat gangguan dalam proses produksi estrogen di dalam ovarium atau akibat adanya gangguan penghantaran impuls dari dalam otak ke dalam ovarium. Rendahnya kadar estrogen dapat mempengaruhi karakteristik fisik, perilaku, dan kesuburan.
Olahraga berlebihan dan gangguan makan dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada siklus menstruasi seorang wanita akibat penurunan kadar estrogen. Beberapa jenis olahraga yang beresiko menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi seseorang adalah gimnastik, balet, lari jarak jauh, menyelam, dan berenang.
Estrogen merupakan suatu hormon, yang memerlukan kolesterol (lemak) untuk proses pembentukkannya. Diet ketat yang sangat menghindari lemak dalam makanan, terutama di masa awal pubertas dapat mempengaruhi proses pembentukan estrogen dan menarke (menstruasi pertama kali).
Saat lemak tubuh kurang dari 22% atau tidak mencapai kadar yang dapat memicu hipotalamus dan pituitari untuk membuat ovarium (indung telur), sehingga ovarium tidak akan mulai bekerja atau sama sekali berhenti menghasilkan hormon estrogen.
Rendahnya kadar estrogen yang bersikulasi dapat menyebabkan berhentinya siklus menstruasi pada seorang wanita muda dan dapat mencegah terjadinya menarke pada anak remaja.
Suatu kelainan genetika, sindrom turner, dapat menghambat perkembangan normal ovarium dan menyebabkan penurunan kadar estrogen sehingga menstruasi pun terhambat. Kelainan genetika ini juga menyebabkan perubahan gen yang berfungsi untuk membentuk karakteristik seksual, baik internal (organ reproduksi) maupun eksternal (ciri-ciri wanita).
Beberapa jenis obat-obatan juga dapat bersifat racun bagi ovarium. Beberapa jenis obat-obatan tersebut adalah radiasi dan kemoterapi, terutama bila dilakukan pada daerah panggul, dapat menyebabkan penurunan kadar estrogen. Pada keadaan ini, dokter biasanya menganjurkan agar Anda menggunakan pil KB.
Sumber: livestrong