Apa itu meningitis bakterialis?
Meningitis Bakterialis adalah peradangan pada meningen (selaput otak) yang disebabkan oleh bakteri.
Meningitis paling sering menyerang anak-anak yang berusia 1 bulan - 2 tahun. Meningitis lebih jarang terjadi pada orang dewasa, kecuali mereka yang memiliki faktor risiko khusus. Wabah meningitis meningokokus bisa terjadi dalam suatu lingkungan, misalnya perkemahan militer, asrama mahasiswa atau sekumpulan orang yang berhubungan dekat.
Apa penyebab dari meningitis bakterialis?
Bakteri yang menjadi penyebab dari lebih 80% kasus meningitis adalah:
• Neisseria meningitidis
• Hemophilus influenzae
• Streptococcus pneumoniae.
Ketiga jenis bakteri tersebut, dalam keadaan normal terdapat di lingkungan sekitar dan bahkan bisa hidup di dalam hidung dan sistem pernafasan manusia tanpa menyebabkan keluhan. Kadang ketiga organisme tersebut bisa menginfeksi otak tanpa alasan tertentu. Pada kasus lainnya, infeksi terjadi setelah cedera kepala atau akibat kelainan sistem kekebalan tubuh.
Apa gejala dari meningitis bakterialis?
Gejala-gejala awal meningitis yang bisa terjadi adalah demam, sakit kepala, kaku kuduk, sakit tenggorokan dan muntah (seringkali terjadi setelah adanya gangguan saluran nafas). Kaku kuduk bukan hanya terasa sakit, tetapi penderita tidak dapat atau merasa nyeri ketika dagunya ditekuk/disentuhkan ke dadanya.
Penderita dewasa menjadi sakit berat dalam waktu 24 jam, sedangkan anak-anak lebih cepat. Anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa bisa menjadi mudah marah, linglung dan sangat mengantuk. Bisa berkembang menjadi stupor, koma dan akhirnya meninggal.
Infeksi menyebabkan pembengkakan jaringan otak dan menghambat aliran darah, sehingga timbul gejala-gejala stroke (termasuk kelumpuhan). Beberapa penderita mengalami kejang.
Pada kasus yang jarang, bayi dengan meningitis mengalami terbentuknya kantong nanah (abses) pada otak. Dengan semakin bertambah besarnya abses, maka tekanan ke otak meningkat, sehingga kepala bayi bisa membesar, ubun-ubun menonjol, dan bayi menjadi muntah.
Pada anak-anak yang berusia hingga 2 tahun, meningitis biasanya menyebabkan demam, gangguan makan, muntah, rewel, kejang dan menangis dengan nada tinggi (high pitch cry). Kulit diatas ubun-ubun menjadi tegang dan bisa menonjol. Aliran cairan di sekeliling otak bisa mengalami penyumbatan, menyebabkan pelebaran tengkorak (keadaan yang disebut hidrosefalus). Bayi yang berusia dibawah 1 tahun tidak mengalami kaku kuduk.
Apa pengobatan untuk meningitis bakterialis?
Segera diberikan antibiotik intravena dan kortikosteroid intravena untuk menekan peradangan. Antibiotik yang bisa diberikan antara lain :
• Golongan Penisilin : Ampicillin, Penicillin-G, Oxacillin, Ticarcillin
• Golongan Sefalosporin : Cefotaxime, Ceftazidime, Ceftriaxone
• Golongan Aminoglikosida : Amikacin, Gentamicin, Tobramycin
• Golongan Beta-laktam : Meropenem
• Golongan lain : Vancomycin, Chloramphenicol, Trimethoprim Sulfamethoxazole, Doxycycline,
Ciprofloxacin, Clindamycin
Cairan diberikan untuk menggantikan cairan yang hilang karena demam, berkeringat, muntah dan nafsu makan yang buruk.
Apa tindakan pencegahan untuk meningitis bakterialis?
Ada vaksin yang bisa membantu mencegah terjadinya meningitis yang disebabkan oleh Neisseria meningitidis. Vaksin ini terutama digunakan jika terjadi wabah, pada populasi yang terancam wabah, dan pada orang-orang yang mengalami paparan bakteri berulang.
Ingin mengetahui lebih dalam mengenai meningitis? Silahkan baca di sini
Sumber: cek gejala penyakit