Studi terbaru mengungkapkan bahwa seorang pria yang mengalami kondisi langka dimana tubuhnya tidak memiliki rambut pada seluruh tubuhnya mengalami pertumbuhan rambut setelah mengkonsumsi obat radang sendi.
Pria berusia 25 tahun mengalami pertumbuhan rambut pada alis mata dan bulu mata, dan juga pertumbuhan rambut di wajah, ketiak dan bagian tubuh lainnya setelah menjalani pengobatan dengan tofacitinib citrate.
Pria tersebut mengalami gangguan pertumbuhan rambut karena disebabkan suatu penyakit langka yang disebut alopecia universalis. Para peneliti mengatakan kasus ini adalah kasus alopecia universalis pertama yang berhasil ditangani dengan menggunakan terapi ini, dimana penyakit ini diketahui belum punya penyembuhan untuk jangka panjang.
Penelitian ini merupakan suatu langkah besar dalam proses pengobatan pasien dengan kondisi alopesia universalis. Walaupun baru berhasil pada satu kasus, tetapi para peneliti berharap kesuksesan pengobatan ini dapat memberikan pengertian baru mengenai penyakit ini dan bagaimana cara obat bekerja mengatasi penyakit tersebut. Para peneliti berencana akan melakukan percobaan ulang terhadap pasien dengan kasus yang sama dan berharap mencapai kesuksesan yang sama.
Menurut the Journal of Investigative Dermatology pasien tersebut mengkonsumsi obat radang sendi sebanyak 10mg perhari. Setelah dua bulan mengkonsumi obat, pria tersebut mulai mengalami pertumbuhan rambut di kulit kepala dan wajah, yang merupakan rambut pertama yang tumbuh setelah tujuh tahun. Setelah tiga bulan mengkonsumsi obat radang sendi sebanyak 15mg perhari, pria tersebut sudah memiliki rambut yang lebat di kepala, alis mata yang jelas, bulu mata yang jelas, begitu juga pada bagian ketiak dan di bagian tubuh yang lain.
Setelah delapan bulan percobaan, pria tersebut melaporkan tidak ada efek samping apapun yang dirasakan. Begitu juga saat dilakukan pemeriksaan laboratorium, tidak ada kelainan yang ditemukan.
Diduga obat anti radang sendi tersebut memicu pertumbuhan rambut kembali dengan cara mematikan serangan sistem imunitas terhadap folikel rambut yang terjadi pada penderita alopecia universalis.
Sumber: webmd