Masturbasi dianggap sebagai topik pribadi atau "tabu" dan banyak orang merasa tidak nyaman membicarakannya. Karena alasan ini, orang mungkin mendengar fakta yang tidak benar tentang masturbasi dan kemudian mempercayainya.
Di bawah ini adalah beberapa "mitos" atau kebohongan yang sering diceritakan tentang masturbasi:
Hanya laki-laki yang melakukan masturbasi: SALAH. Meskipun penelitian telah menunjukkan bahwa lebih banyak anak laki-laki yang melakukan masturbasi daripada anak perempuan (sekitar ¾ anak laki-laki dan ½ anak perempuan), masturbasi masih sangat umum di antara anak perempuan.
Gadis yang bermasturbasi lebih cenderung berhubungan seks dengan banyak pasangan: SALAH. Ingin tahu tentang tubuh Anda dan kesenangan yang diberikannya kepada Anda adalah hal yang wajar dan normal bagi remaja mana pun. Merasa penasaran dengan tubuh Anda dan ingin mengeksplorasi seksualitas Anda adalah hal yang wajar.
Masturbasi akan menghalangi Anda untuk memiliki anak: SALAH. Menyentuh alat kelamin Anda tidak memengaruhi kesehatan reproduksi atau kemampuan Anda untuk memiliki anak saat Anda siap.
Masturbasi akan mempengaruhi menstruasi Anda: SALAH. Masturbasi tidak memengaruhi siklus menstruasi Anda atau aspek lain dari kesehatan reproduksi Anda.
Masturbasi akan membuat Anda terkena Infeksi Menular Seksual (IMS): SALAH. Tidak seperti seks pasangan, yang dapat menyebabkan IMS, masturbasi tidak dapat menyebabkannya.
Masturbasi mencegah hubungan seksual terasa enak: SALAH. Faktanya, masturbasi dapat membantu Anda mempelajari apa yang menyenangkan secara seksual bagi Anda. Ini bisa membuat hubungan seksual terasa lebih baik.
Onani akan membuat Anda buta, terkena kanker, dan menyebabkan penyakit mental: SALAH. Ini adalah mitos lama yang dipercaya orang dahulu kala dan populer karena berbagai alasan aneh, tetapi ini jelas TIDAK benar. Masturbasi tidak menimbulkan masalah kesehatan apapun.
Hanya orang yang tidak memiliki pasangan seksual yang melakukan masturbasi: SALAH. Ini tidak benar. Faktanya, orang yang memiliki pasangan seksual tetap lebih mungkin melakukan masturbasi. Beberapa pasangan juga melakukan masturbasi bersama, saling merangsang alat kelamin, sebagai pengganti hubungan seksual dan sebagai cara untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Sumber: Young Womens Health