Apakah Anda pernah mengalami miss V atau Vagina yang bau? Bila iya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Untuk menjaga agar vagina tetap sehat adalah dengan menjaga daerah vagina dengan PH sekitar 4,5. Hal ini agar tidak terjadi pertumbuhan bakteri berlebihan. Cairan vagina bila bercampur dengan bakteri akan menimbulkan bau tidak sedap.
Berikut penyebab umum terjadinya bau pada vagina:
Vaginosis Bakterialis
Infeksi vagina oleh bakteri akan menganggu ekosistem di daerah vagina. Biasanya akan timbul gejala cairan putih kekuningan dan timbul bau amis yang kuat. Bau semakin tajam ketika kontak dengan air mani.
Makanan
Pepatah lama "Anda adalah apa yang dimakan" adalah benar. Bawang putih, bawang merah, asparagus, dan kari adalah beberapa makanan yang akan mempengaruhi bau badan.
Obat atau Suplemen
Obat-obatan seperti antibiotik dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri vagina menyebabkan vagina bau dan timbul banyak cairan. Obat antihistamin dapat menyebabkan terjadinya kekeringan pada vagina dan berkurangnya produksi cairan vagina. Selain itu, terapi herbal dan minyak esensial yang sekarang ini populer dapat menyebabkan bau pada vagina.
Keringat
Sama seperti ketiak Anda, kulit di sekitar alat kelamin Anda rentan terhadap keringat berlebihan. Keringat bercampur dengan cairan vagina juga dapat menimbulkan bau.
Ini adalah bau alami, meskipun kadang-kadang sedikit tidak menyenangkan. Untuk meminimalkan bau, ganti baju setelah berolahraga dan memakai kain yang tipis.
Perubahan hormonal
Jumlah cairan vagina bervariasi sepanjang siklus menstruasi. Terapi hormonal, pil KB dan krim vagina dapat menganggu PH vagina dan menimbulkan bau. Menopause juga penurunan estrogen biasanya akan terjadi infeksi bakteri.
Lupa mengganti pembalut atau pantyliner
Hal ini juga dapat menyebabkan vagina menjadi bau. Sehingga Anda harus memperhatikan kebiasaan mengganti pembalut atau pantyliner.
Baca juga: Bagaimana Cara Mencuci Miss V Yang Baik
Sumber: webmd