Sebuah penelitian baru menemukan bahwa orang yang secara keseluruhan tampak sehat tetapi selalu merasa kelelahan lebih beresiko untuk mengalami penyakit jantung.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengalami kombinasi dari kelelahan berat dan mudah marah dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan jantung hingga 36%.
Pada zaman modern sekarang ini, banyak hal yang dapat membuat seseorang mengalami stress dan bila stress ini tidak diatasi dalam waktu lama, maka stress ini pun dapat mengganggu kesehatan fisik dan psikologis orang tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelelahan fisik ternyata juga merupakan faktor resiko terjadinya gangguan jantung seperti halnya berbagai gangguan psikologis seperti gangguan depresi dan cemas.
Kelelahan fisik ini bukan hanya suatu kelelahan berat. Keadaan ini terjadi saat stress yang telah berlangsung lama mulai mengganggu kemampuan seseorang untuk pulih dari rasa lelah. Bila seseorang mengalami hal ini, maka ia mungkin terus merasa sangat lelah dan tidak bertenaga bahkan saat ia telah tidur nyenyak dan cukup di malam hari, walaupun ia tidak menderita gangguan kesehatan apapun. Dengan adanya rasa lelah yang berkepanjangan, maka orang tersebut sangat mudah marah atau tersinggung.
Pada penelitian ini, para peneliti mencari tahu hubungan di antara kelelahan fisik dengan terjadinya gangguan jantung dengan menganalisa 11 data penelitian, yang meneliti lebih dari 60.000 orang yang tidak menderita gangguan jantung apapun yang diamati selama 6.5 tahun.
Setelah menyingkirkan berbagai faktor resiko terjadinya gangguan jantung yang lain, kelelahan fisik tetap saja dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan jantung pada seseorang, hingga sepertiganya.
Rasa stress dan lelah dapat mempengaruhi kesehatan jantung dengan 2 cara. Rasa stress dan lelah dapat mempengaruhi kadar hormon stress seperti adrenalin dan serotonin di dalam tubuh. Kedua hormon ini dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang dan menyebabkan terjadinya proses inflamasi (radang) di dalam tubuh.
Selain itu, stress dan lelah juga dapat mempengaruhi keadaan psikologis seseorang yang membuatnya melakukan berbagai hal seperti merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol atau makanan tiddak sehat lainnya, yang dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan jantung pada orang tersebut.
Untuk mengatasi kelelahan fisik ini, para ahli menganjurkan para penderita untuk berolahraga, mengkonsumsi diet sehat, dan melakukan berbagai aktivitas fisik yang dapat membantu mengurangi rasa stress seperti yoga dan meditasi.
Baca juga: Apakah Nyeri Dada Berarti Serangan Jantung?
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang.
Sumber: webmd