Kebiasaan menggigiti kuku atau yang juga dikenal dengan nama onikofagia, merupakan kebiasaan yang diderita oleh banyak orang bahkan tanpa ia sadari. Kebiasaan ini biasanya dimulai sejak masa kanak-kanak dan dapat berlanjut hingga mereka menjadi orang dewasa.
Tanpa disadari, seseorang dapat menggigiti kukunya saat mereka sedang melakukan aktivitas lainnya seperti membaca, menonton televisi, berbicara, atau menelepon. Kebiasaan ini akan semakin sering dilakukan saat ia mengalami stress atau sedang bahagia atau sedang merasa bosan.
Kadangkala, kebiasaan menggigiti kuku juga dapat merupakan gejala dari gangguan kesehatan lain yang lebih berbahaya seperti gangguan obsesif-kompulsif atau gangguan depresi.
Jika Anda merupakan salah satu orang yang sering menggigiti kukunya, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk berhenti karena selain efek kosmetik, kebiasaan menggigiti kuku ternyata juga berbahaya bagi kesehatan lho!
Di bawah ini Anda dapat melihat beberapa dampak berbahaya dari kebiasaan menggigiti kuku bagi kesehatan.
Menyebarkan Kuman ke Dalam Mulut
Tangan dan kuku Anda dipenuhi oleh bakteri, jamur, dan berbagai kuman berbahaya lainnya. Saat Anda memasukkan tangan dan kuku yang belum dicuci ke dalam mulut Anda, maka resiko terjadinya infeksi pun akan meningkat. Kuku merupakan lokasi paling ideal bagi tempat tinggal bakteri seperti salmonella dan E.coli. Selain itu, kebiasaan menggigiti kuku juga meningkatkan resiko terjadinya kutil dan infeksi herpes.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2007, anak-anak yang memiliki kebiasaan menggigiti kuku memiliki lebih banyak bakteri Enterobacteriaceae di dalam mulutnya dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki kebiasaan tersebut.
Memicu Terjadinya Gangguan Pencernaan
Saat Anda menggigiti kuku, maka berbagai jenis kuman penyakit berbahaya pun akan berpindah dari kuku Anda ke dalam mulut Anda, yang kemudian akan masuk ke dalam usus Anda.
Begitu sampai di dalam perut, berbagai kuman penyakit ini dapat menyebabkan berbagai jensi gangguan pencernaan yang dapat memicu terjadinya diare dan nyeri perut.
Anak-anak yang memiliki kebiasaan menggigiti kuku juga memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami berbagai jenis gangguan pencernaan seperti cacingan karena daya tahan tubuhnya yang lebih lemah.
Menyebabkan Infeksi Kuku
Menggigiti kuku juga dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi pada kuku. Saat Anda menggigiti kuku, maka robekan atau luka lecet kecil dapat terjadi pada daerah di sekitar kuku Anda.
Bakteri berbahaya, jamur, dan berbagai kuman penyakit lainnya dapat masuk melalui luka kcil ini dan menyebabkan infeksi. Infeksi dapat menyebabkan daerah kulit di sekitar kuku membengkak, merah, dan bernanah; yang akan sulit diobati bila Anda masih saja menggigiti kuku.
Merusak Bantalan Kuku
Selain membuat kuku Anda lebih rentan terhadap infeksi, menggigiti kuku juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan serius pada bantalan kuku, kutikel kuku, dan kulit di sekitar kuku. Menggigiti kuku dalam waktu lama juga dapat menyebabkan terjadinya pemendekan kuku yang tidak dapat diperbaiki lagi.
Baca juga: Hubungan Antara Bentuk Kuku dan Kepribadian Anda
Menyebabkan Gangguan Gigi
Menggigiti kuku juga tidak baik bagi kesehatan gigi Anda. Kebiasaan ini dapat mengganggu oklusi gigi dan membuat gigi Anda tergeser dari tempatnya semula. Selain itu, kebiasaan buruk ini juga dapat membuat gigi depan menjadi retak atau bahkan patah, apalagi bila Anda menggunakan kawat gigi. Selain berdampak buruk pada gigi, menggigiti kuku juga dapat merusakan jaringan gusi Anda.
Menyebabkan Terjadinya Bruxism
Seseorang yang menggigiti kukunya saat merasa stress memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami bruxism. Hal ini dikarenakan mereka yang memiliki kebiasaan buruk ini dapat menggigiti pensil atau menggeretakkan gigi saat merasa stress atau cemas saat tangan mereka disibukkan oleh aktivitas lainnya. Menggeretakkan gigi dapat membuat seseorang memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami bruxism.
Bruxism dapat menyebabkan terjadinya nyeri wajah, nyeri rahang, otot tegang, nyeri kepala kronik, dan gigi sensitif.
Mengganggu Kualitas Hidup
Kebiasaan menggigiti kuku sebenarnya berhubungan dengan keadaan emosional seseorang dan merupakan kebiasaan yang sering dilakukan saat seseorang merasa stress, cemas, dan bosan.
Di bawah ini Anda dapat melihat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan kebiasaan menggigiti kuku:
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter kami di fitur Tanya dokter sekarang.
Sumber: top10homeremedies