Pernahkah bertanya, kenapa orang yang kita sebut “gila” suka tersenyum sendiri? Suka tertawa sendiri? Atau bicara sendiri? Apakah mereka memang memiliki dunianya sendiri? Jawabannya adalah tidak.
Semua prilaku yang ditunjukkan oleh pasien jiwa, mulai dari tersenyum, tertawa atau bicara sendiri, hingga prilaku agresive seperti mengamuk, membakar dan membunuh sesungguhnya berasal dari satu sebab, yaitu halusinasi. Baca Juga: Lima Kategori Orang Gila Berdasarkan Penyebabnya
Halusinasi merupakan istilah psykiatri untuk menjelaskan tentang keadaan pasien disaat ia dengan sadar memperoleh persepsi tanpa adanya rangsangan terhadap panca indera. Dengan kata lain, halusinasi adalah persepsi yang kuat atas suatu objek atau peristiwa yang sebenarnya tidak ada.
Pasien yang mengalami halusinasi dengar misalnya, iya akan mendengarkan bisikan atau suara suara tertentu yang tidak nyata dan tidak didengar oleh orang yang tidak sakit. Isi halusinasi dengar ini bisa beragam, ada yang cuma mengajak pasien berbicara, berbisik, ribut, perintah berprilaku aneh.
Ada juga isi halusinasi yang hanya mengajaknya berbicara, tentang hal hal yang dianggapnya lucu, sehingga sering pasien tertawa sendiri, sedangkan saat isi halusinasinya tentang hal yang sedih, maka ia akan menangis sejadi jadinya. Selain halusinasi dengar, dikenal juga halusinasi penglihatan. Pada keadaan ini, pasien biasanya melihat sesuatu yang tidak nyata dan tidak dilihat oleh orang normal. Atas apa yang dilihat ini juga, pasien akan berprilaku aneh misalnya akan terfokus pada satu titik yang dilihatnya.