Stroke merupakan salah satu keadaan yang dapat membuat anda harus bergantung hidup pada orang lain. Terdapat dua macam stroke yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Pada stroke iskemik, serangan stroke terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah yang menyebabkan kematian sel-sel otak. Sementara itu, stroke hemoragik merupakan serangan stroke yang terjadi akibat adanya perdarahan di dalam otak yang juda dapat menyebabkan kematian sel-sel otak.
Stroke dapat mengenai siapa saja, baik pria maupun wanita, dan dapat mengenai usia berapa pun, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan orang lanjut usia (paling sering). Akan tetapi, beberapa penelitian menemukan bahwa ternyata stroke lebih sering terjadi pada wanita. Wanita muda pun rentan terhadap serangan stroke karena kehamilan dan penggunaan pil KB.
Berdasarkan sebuah penelitian, saat wanita mengalami serangan stroke, mereka mengalami gejala sisa yang lebih berat daripada pria, bahkan hingga 1 tahun kemudian. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati para penderita stroke dalam waktu 3 bulan dan 12 bulan setelah serangan stroke terjadi.
Para peneliti menanyakan bagaimana kemampuan mobilitas mereka (dapat berjalan kembali atau tidak; bila dapat apakah memerlukan bantuan atau tidak); kemampuan mengurus diri sendiri; dapatkah melakukan aktivitas sehari-hari seperti sebelumnya; apakah mereka mengalami depresi, merasa cemas, atau merasakan nyeri otot.
Sebuah penelitian lain di Amerika menemukan bahwa 3 bulan setelah serangan stroke, seorang wanita memiliki kualitas hidup yang lebih rendah daripada pria. Para wanita ini memiliki lebih banyak gangguan dalam kemampuannya berjalan (mobilitas), kemampuannya melakukan aktivitasnya sehari-hari, adanya depresi, rasa cemas, dan nyeri otot.
Satu tahun setelah serangan stroke terjadi, para wanita yang mengalami serangan stroke tetap memiliki lebih banyak kesulitan dalam kemampuannya berjalan (mobilitas), adanya depresi, rasa cemas, dan nyeri otot.
Kesulitan berjalan pada wanita paska stroke diduga berhubungan dengan terbatasnya kekuatan dan fungsi otot sebelum serangan stroke terjadi. Wanita pun lebih banyak mengalami depresi karena mereka memiliki harapan untuk sembuh yang lebih tinggi daripada pria atau mungkin lebih sulit menerima kenyataan.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai topik ini? Tanya langsung ke dokter Kami di fitur Tanya dokter sekarang
Sumber: npr