Sebuah penelitian di tahun 2010 menemukan bahwa tidak hanya wanita yang dapat mengalami depresi paska melahirkan, tetapi pria pun juga dapat mengalaminya. Pada penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa 1 di antara 10 orang pria juga mengalami depresi paska melahirkan tidak lama sebelum atau setelah bayinya lahir. Persentase ini hanya sedikit lebih rendah dibandingkan pada wanita.
Penelitian ini juga menemukan bahwa pria muda memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi pada tahun pertamanya menjadi seorang ayah.
Walaupun telah terdapat beberapa bukti bahwa pria juga mengalami depresi paska melahirkan, akan tetapi para ahli hanya memiliki sedikit informasi mengenai hal ini karena gejala depresi paska melahirkan pada pria ini baru diketahui pada beberapa tahun belakangan.
Para peneliti masih tidak mengetahui apakah benar terdapat hubungan antara kelahiran seorang anak dengan terjadinya depresi pada sang ayah. Akan tetapi, kurangnya waktu tidur, perubahan dinamikan keluarga, dan tanggung jawab yang lebih besar memang dapat meningkatkan resiko terjadinya depresi paska melahirkan pada seorang pria.
Di bawah ini terdapat beberapa gejala depresi paska melahirkan pada seorang pria yang patut diwaspadai untuk menjaga kesehatan sang ayah dan bayinya (seseorang yang mengalami depresi tidak terlalu memperhatikan keselamatan bayinya), yaitu:
Untuk mencegah terjadinya depresi paska melahirkan, mengatur jadwal tidur misalnya dengan tidur siang atau tidur bergantian dengan pasangan Anda dapat membantu. Selain itu, membicarakan apa yang Anda rasakan dan harapkan dengan pasangan Anda juga dapat membantu.
Sumber: webmd