Makanan bayi dianjurkan untuk diberikan saat ASI atau susu formula sudah tidak cukup untuk memuaskan rasa lapar anak. Meskipun makanan yang diberikan bergizi, namun makanan bayi tetap harus dilengkapi dengan ASI dan atau susu formula. ASI harus diberi sebagai sumber utama nutrisi sampai bayi berusia 12 bulan. Masa keemasan pertumbuhan bayi terjadi pada tahun pertama dan tubuh bayi membutuhkan nutrisi dan kalori yang cukup untuk membantu proses tersebut.
Bayi belajar makan makanan padat secara alami dan bertahap. Jangan terburu-buru untuk melakukan perubahan tersebut.
Dalam 6 bulan pertama atau lebih, ASI menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi. Pada sekitar usia 6 sampai 8 bulan, bayi masih lapar meski sudah diberikan ASI. Sehingga sebaiknya pada usia ini bayi mulai diberikan makanan padat.
Bubur sayuran dan buah-buahan, sereal tumbuk adalah contoh dari makanan semi-padat untuk bayi.
Bayi memiliki gigi untuk memotong atau menghancurkan potongan-potongan makanan, tetapi belum memiliki geraham sehingga membuatnya sulit untuk menggiling makanan padat. Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati dalam menghancurkan makanan bayi sehingga bayi Anda dapat memakannya dengan baik.
Saat bayi mulai bisa duduk tanpa bantuan atau mulai menunjukkan minat kepada makanan yang lain dari yang dimakan itu adalah tanda bahwa ia sudah siap diberi makan makanan padat. Mulailah dengan buah atau sayuran atau sereal, sambil mengenalkan beberapa jenis makanan baru. Dengan cara ini, Anda akan dapat mengidentifikasi sumber alergi apabila terjadi reaksi alergi.
Catatan kesehatan
WHO merekomendasikan bahwa bayi menerima ASI eksklusif selama enam bulan pertama dalam hidupnya untuk mencapai pertumbuhan perkembangan tubuh dan kesehatan yang optimal. Pada usia enam bulan bayi sudah siap untuk diberikan makanan pendamping.
Pengenalan awal makanan padat pada bayi dapat memuaskan rasa lapar bayi sehingga bayi menjadi kurang dalam minum ASI akibatnya bayi sering kurang gizi. Penyerapan zat besi dari ASI menurun di usus kecil bayi saat susu diberikan dengan tambahan makanan lain. Oleh karena itu, penggunaan awal makanan pendamping dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan anemia.
Sumber: medindia