Jahe adalah ramuan yang dihargai karena sifatnya yang menghangatkan dan menghilangkan rasa sakit sering dikatakan untuk meredakan kram menstruasi dan nyeri haid. Tidak saja hanya untuk keluhan haid, jahe juga telah ditemukan untuk mengurangi rasa mual pasca operasi, meringankan rasa sakit osteoartritis, dan membantu dalam pencegahan mual di pagi hari.
Mengapa Jahe Digunakan untuk Kram Menstruasi?
Penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang ditemukan dalam jahe dapat membantu melindungi terhadap peningkatan peradangan, dengan menghambat produksi prostaglandin dalam tubuh (kelas bahan kimia proinflamasi yang terlibat dalam memicu kontraksi otot yang membantu rahim melepaskan lapisannya). Karena timbulnya kram menstruasi tampaknya terkait dengan produksi prostaglandin yang berlebihan, diperkirakan mengonsumsi jahe dalam suplemen makanan atau teh dapat membantu mengurangi nyeri haid.
Penelitian tentang Jahe untuk Kram Menstruasi
Studi yang diterbitkan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa jahe dapat membantu meredakan dismenore (istilah medis untuk nyeri sebelum atau selama menstruasi).
Untuk sebuah laporan yang diterbitkan di Pain Medicine pada 2015, misalnya, para ilmuwan mengamati uji coba yang dipublikasikan sebelumnya yang menguji efek pada jahe pada wanita dengan dismenore yang tidak disebabkan oleh kondisi panggul seperti endometriosis. Dalam analisis mereka, penulis laporan menemukan bahwa itu lebih efektif daripada plasebo dalam menghilangkan rasa sakit
Laporan lain, yang diterbitkan pada tahun 2016, meneliti studi yang sebelumnya diterbitkan tentang penggunaan jahe untuk dismenore. Jahe ditemukan lebih efektif daripada plasebo dalam mengurangi keparahan nyeri. Dari dua penelitian yang membandingkan jahe dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), jahe ternyata sama efektifnya dalam mengurangi rasa sakit.
Selain itu, ada beberapa bukti bahwa jahe dapat membantu mengendalikan perdarahan menstruasi yang berat. Dalam uji klinis yang dipublikasikan di Phytotherapy Research pada 2015, misalnya, 92 wanita dengan perdarahan menstruasi yang berat diobati dengan jahe atau plasebo selama tiga periode menstruasi. Pada akhir penelitian, para peneliti menemukan bahwa tingkat kehilangan darah menstruasi secara dramatis menurun di antara peserta studi yang menerima jahe.
Efek samping
Jahe dapat menyebabkan sejumlah efek samping ringan, termasuk diare dan mulas. Jahe dapat bertindak sebagai pengencer darah. Jika Anda memiliki kelainan pendarahan atau sedang mengonsumsi obat atau suplemen yang memengaruhi darah, Anda harus berbicara dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi jahe. Seharusnya tidak digunakan dalam waktu dua minggu dari operasi yang dijadwalkan.
Sumber: www.verywellhealth.com