Pasangan artis Ajun Perwira dan Jennifer Jill bikin heboh publik dengan pengakuan Ajun yang menyebut Jennifer sebagai orang yang kecanduan seks alias hiperseks.
Bagaimana seseorang digolongkan menjadi hiperseks? Berikut bahasannya.
Pada dasarnya hubungan seksual merupakan kebutuhan alami manusia. Namun apabila kegiatan itu dilakukan secara berlebihan tentu akan membawa efek negatif, karena dapat menjadikan seseorang menjadi pencandu seks atau disebut dengan HIPERSEKS.
CIRI-CIRI HIPERSEKS
- Ketidakmampuan menahan dorongan seksual (Hubungan seks, masturbasi hingga menonton film porno)
- Merasa selalu terdorong untuk melakukan aktivitas seks tertentu
- Menghabiskan waktu dan tenaga yang berlebihan hanya untuk memuaskan gairah seksualnya
- Ketika dorongan seksualnya tidak terpenuhi, timbul perasaan cemas, tertekan, gelisah, bahkan bisa berperilaku agresif
- Menggunakan aktivitas seksual sebagai pelarian dari masalah seperti kesepian, depresi, stres, dan cemas.
Pengidap hiperseks, baik pria ataupun wanita biasanya tidak menyadari bahwa dirinya menderita gangguan ini. Sebaiknya orang terdekat dapat membantu membawanya ke dokter atau psikolog untuk memeriksa apakah orang tersebut hiperseks atau sekedar memiliki libido tinggi.
PERBEDAAN HIPERSEKS DAN LIBIDO TINGGI
Hiperseks dan libido tinggi seringkali dianggap merupakan hal yang sama, padahal ada perbedaan di antara keduanya, yaitu:
- Pengidap hiperseks umumnya tidak dapat mengendalikan dorongan atau perilaku seksualnya
- Pengidap hiperseks akan tetap melakukan aktivitas seks meskipun berbahaya atau membawa efek negatif, misalnya tertular infeksi penyakit menular seksual, membuat skandal seks bahkan terlibat hukum
- Sementara orang yang memiliki libido tinggi memang memiliki ketertarikan seks kepada orang lain, namun bukan hanya itu yang menjadi fokusnya.
CARA MENANGANI HIPERSEKS
Penderita hiperseks memerlukan kombinasi psikoterapi, obat-obatan dan terapi dalam kelompok (support). Tujuan dari penanganan ini adalah membantu pengidap hiperseks supaya mampu mengendalikan dorongan seksual dan mengurangi perilaku seksual yang berlebihan.