Gonorea atau penyakit kencing nanah merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Pada pria, penyakit ini pada umumnya menyebabkan keluarnya cairan dari penis dan rasa terbakar saat buang air kecil. Gejala ini biasanya muncul 1-14 hari setelah infeksi. Akan tetapi, banyak pula penderita gonorea yang tidak menunjukkan gejala apapun.
Selain menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil dan keluarnya nanah dari dalam penis, gonorea juga dapat menyebabkan terjadinya epididimitis (radang pada epididimis) dan nyeri pada daerah buah zakar serta kantong zakar.
Pada sekitar 50% penderita wanita, penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Setengah lainnya mungkin mengalami nyeri perut bagian bawah, nyeri vagina selama berhubungan seksual, keluarnya darah dari dalam vagina di luar masa menstruasi, atau keluarnya cairan dari dalam vagina.
Pada wanita, infeksi gonorea dapat menimbulkan komplikasi serius (penyakit radang panggul) walaupun tidak menunjukkan gejala apapun. Penyebaran infeksi dapat melalui hubungan seksual oral, anal, maupun vaginal.
Baca Juga: Apa Perbedaan Antara Gonorea Dengan Infeksi Jamur Pada Kemaluan?
Selain menginfeksi kemaluan, kuman penyebab kencing nanah ini juga dapat menyerang dubur (anus) dan menyebabkan keluarnya cairan dari dalam anus, gatal pada daerah sekitar anus, nyeri saat buang air besar, dan keluarnya darah saat buang air besar. Bakteri juga dapat menyerang tenggorokan dan menimbulkan nyeri tenggorokan, tetapi dapat pula tidak menimbulkan gejala apapun. Bila tidak diobati, infeksi gonorea ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang bersifat permanen dan serius, baik pada pria maupun wanita.
Pada wanita, infeksi gonorea dapat menyebar hingga ke rahim dan saluran telur, serta menyebabkan terjadinya penyakit radang panggul. Pada penyakit radang panggul, infeksi dapat menyebabkan terbentuknya abses (kumpulan nanah) di organ dalam, nyeri panggul kronis, merusak saluran telur; yang akan berakibat pada terjadinya kemandulan serta meningkatkan resiko terjadinya kehamilan ektopik.
Pada pria, selain dapat menyebabkan terjadinya epididimitis, gonorea juga dapat menyebabkan terjadinya kemandulan. Selain itu, bila tidak juga diobati kuman penyebab gonorea juga dapat masuk ke dalam darah dan menyebabkan infeksi di berbagai bagian tubuh lainnya, termasuk di daerah persendian (artritis dan tenosinovitis) dan kulit (dermatitis). Bila tidak segera diobati, kedua hal ini dapat membahayakan jiwa penderitanya.
Selain itu, infeksi gonorea yang tidak diobati juga dapat meningkatkan resiko tertular atau menularkan HIV, yang merupakan virus penyebab AIDS.
Sumber: seksinfo