Sebuah penelitian di Amerika menemukan bahwa seorang wanita yang dapat melahirkan secara normal setelah berusia lebih dari 33 tahun memiliki peluang yang lebih tinggi untuk memiliki umur panjang dibandingkan dengan wanita lain yang melahirkan anak terakhirnya saat berusia kurang dari 30 tahun.
Akan tetapi, para peneliti tidak menyarankan agar para wanita menunda hamil dan melahirkan hingga berusia lebih dari 30 tahun. Para peneliti menduga bahwa kemampuan alami seorang wanita untuk memiliki anak di usia tua kemungkinan merupakan suatu indikasi bahwa sistem reproduksinya menua dengan perlahan, begitu juga dengan bagian tubuhnya yang lain. Hal ini berarti para wanita ini memiliki proses penuaan yang berlangsung lebih lambat dibandingkan wanita lainnya.
Pada penelitian ini, para peneliti menganalisa data dari sebuah survei yang dilakukan pada 551 keluarga, di mana para anggota keluarganya banyak memiliki umur panjang. Para peneliti kemudian mencatat berapa usia 462 orang wanita melahirkan anaknya yang terakhir dan berapa lama mereka hidup.
Para peneliti kemudian menemukan bahwa para wanita yang melahirkan anak terakhirnya setelah berusia lebih dari 33 tahun (kelompok pertama) memiliki peluang 2 kali lebih tinggi untuk hidup hingga berusia 95 tahun atau lebih, dibandingkan dengan wanita lainnya yang melahirkan anak terakhirnya saat berusia 29 tahun.
Para peneliti menduga bahwa para wanita pada kelompok pertama mungkin memiliki variasi genetik pada DNA nya yang membuatnya menua dengan lebih lambat dan menurunkan resiko terjadinya berbagai jenis penyakit yang berhubungan dengan penuaan, yang juga dapat mempengaruhi kesuburan seseorang seperti kanker indung telur atau diabetes.
Para wanita dengan variasi genetika demikian tampaknya lebih memungkinkan untuk memiliki anak lebih lama daripada biasanya, di mana mereka mungkin juga menurunkan gen-gen ini pada anak-anaknya. Hal ini juga mungkin merupakan salah satu penyebab mengapa lebih banyak wanita yang hidup hingga berusia 100 tahun atau lebih (85%) dibandingkan dengan pria (hanya 15%).
Berdasarkan hasil penelitian di atas, para peneliti juga menyarankan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki gen yang mempengaruhi kesehatan organ reproduksi wanita, karena gen-gen ini mungkin juga turut berperan dalam pengaturan proses penuaan dan kerentanan terhadap penyakit akibat proses penuaan.
Sumber: ozy