Stress merupakan salah satu hal yang pastinya pernah dialami oleh setiap orang, terutama pada keadaan sekarang ini. Mengatasi stress yang Anda alami tentunya akan sangat membantu Anda dan kesehatan Anda.
Langkah pertama untuk mengatasi stress adalah dengan mengetahui apa yang Anda lakukan atau apa reaksi tubuh Anda terhadap stress dan mengubahnya bila diperlukan.
Reaksi setiap orang terhadap stress atau tekanan dalam kehidupannya dapat berbeda-beda. Di bawah ini terdapat beberapa reaksi umum seseorang saat menghadapi suatu tekanan atau saat merasa stress.
Anda mungkin secara tidak sadar akan mengatupkan rahang atau tinju atau mengalami ketegangan otot (terutama di daerah leher dan pundak) saat merasa stress, yang menyebabkan terjadinya berbagai nyeri otot pada tubuh Anda. Selain itu, tubuh Anda pun dapat memiliki reaksi lainnya terhadap stress seperti nyeri ulu hati, sesak napas, nyeri punggung, nyeri kepala, dan insomnia.
Stress mungkin dapat memicu seseorang untuk makan, bahkan di saat ia tidak merasa lapar atau membuat seseorang malas berolahraga. Sebaliknya, beberapa orang lainnya justru kehilangan nafsu makannya dan mengalami penurunan berat badan saat merasa stress.
Stress dapat membuat Anda menjadi mudah marah. Saat Anda berada dalam suatu tekanan di dalam pekerjaan Anda, maka Anda mungkin bertengkar dengan teman kerja, teman, atau bahkan pasangan Anda. Kemarahan Anda ini seringkali dapat dipicu hanya oleh suatu masalah kecil atau berbagai hal lainnya yang sama sekali tidak berhubungan dengan penyebab stress Anda.
Stress juga seringkali dapat membuat Anda menangis tersedu-sedu, bahkan tanpa pemicu apapun. Anda dapat menangis hanya karena adanya suatu hal kecil yang sebenarnya tidak berhubungan dengan penyebab stress Anda. Selain itu, Anda juga mungkin merasa kesepian atau terisolasi saat stress.
Kadangkala, tekanan yang Anda alami mungkin lebih berat daripada yang dapat Anda tanggung dan membuat Anda merasa tidak berdaya atau ingin menyerah. Stress yang berlangsung dalam waktu lama dapat menjadi salah satu hal yang memicu terjadinya depresi atau gangguan cemas.
Saat Anda tidak dapat menghadapi tekanan atau stress dalam kehidupan Anda, maka secara otomatis Anda dapat mulai berpikiran negatif atau membesar-besarkan suatu hal negatif dari berbagai situasi yang tidak diinginkan.
Jika Anda merupakan seorang perokok yang telah berhenti merokok, maka kadangkala saat Anda merasa sangat stress, Anda mungkin tergoda untuk kembali merokok karena merokok tampaknya merupakan salah satu hal yang dapat membuat Anda merasa lebih rileks. Bahkan, stress sebenarnya merupakan salah satu pemicu kambuhnya seorang perokok. Selain itu, Anda bahkan mungkin mulai menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan untuk membuat Anda merasa lebih baik.
Sumber: mayoclinic