Sejak tahun 1930, sebuah penelitian menemukan sebuah hasil tak terduga, yaitu bahwa konsumsi makanan tinggi garam dapat memperburuk berbagai gejala asma pada anak-anak, yang mungkin menjadi salah satu penyebab mengapa tingkat kejadian asma sangat tinggi di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat.
Baca juga: Makanan yang Perlu Dihindari Oleh Para Penderita Asma
Untuk mencari tahu apakah benar ada hubungan antara konsumsi makanan tinggi garam dengan terjadinya serangan asma, maka para peneliti dari Indiana University, Amerika Serikat, pun melakukan sebuah penelitian baru-baru ini.
Pada penelitian ini, para peneliti mengamati 24 orang pria dan wanita yang biasanya mengalami serangan asma bila mereka berolahraga atau melakukan suatu aktivitas fisik berat. Para peneliti membagi para peserta penelitian menjadi 2 kelompok.
Kelompok pertama yang terdiri dari 12 orang peserta penelitian diberikan diet rendah garam, yaitu tidak lebih dari 3.750 mg garam setiap harinya (yang sama dengan 1.600 mg natrium) dan sebuah kapsul plasebo. Kelompok kedua yang juga terdiri dari 12 orang peserta penelitian diberikan diet tinggi garam, di mana mereka diberikan menu makanan yang sama dengan kelompok pertama tetapi diberikan tambahan kapsul garam, yang berisi 10.000 mg garam setiap harinya.
Dua minggu kemudian, para peneliti pun meminta seluruh peserta penelitian untuk berlari pada sebuah treadmill hingga mereka merasa sangat kelelahan, kemudian mengukur seberapa banyak udara yang masih dapat mereka hembuskan.
Para peneliti kemudian menemukan bahwa para peserta penelitian yang mengkonsumsi diet rendah garam dapat menghembuskan lebih banyak udara dibandingkan dengan peserta penelitian yang mengkonsumsi diet tinggi garam.
Selain itu, para peserta yang mengkonsumsi diet rendah garam juga membutuhkan obat asma dengan dosis yang lebih kecil. Mereka juga memiliki kadar pertanda radang yang lebih sedikit di dalam dahaknya, yang berarti bahwa saluran pernapasan mereka lebih jarang tersumbat.
Para peneliti juga menemukan bahwa penghantaran oksigen dari paru-paru ke dalam aliran darah para peserta penelitian yang mengkonsumsi diet tinggi garam lebih sulit. Para peneliti menduga hal ini dikarenakan garam meningkatkan jumlah darah di dalam pembuluh darah kapiler paru.
Intinya adalah bila Anda merupakan seorang penderita asma, maka Anda akan dapat bernapas lebih mudah bila Anda membatasi konsumsi garam dan menghindari konsumsi makanan olahan (mengandung banyak garam).
Sumber: eatingwell