Penyakit Parkinson merupakan suatu gangguan neurodegeneratif progresif yang sebenarnya masih termasuk dalam kelompok gangguan sistem motorik (alat gerak). Hingga saat ini penyakit Parkinson masih belum dapat disembuhan dan penderita biasanya akan mengalami perburukan gejala seiring dengan berlalunya waktu. Yang dimaksud dengan perburukan gejala adalah penurunan fungsi tubuh normal termasuk bernapas, keseimbangan tubuh, pergerakan, dan fungsi jantung.
Penderita penyakit Parkinson memiliki angka harapan hidup yang hampir sama dengan orang sehat lainnya, akan tetapi berbagai komplikasi pada stadium lanjut penyakit dapat menyebabkan penderita tersedak, mengalami pneumonia (radang paru akut), dan jatuh yang dapat berakibat fatal.
Proses perjalanan penyakit atau perburukkan penyakit dapat berbeda-beda pada setiap orang. Progresivitas atau perkembangan penyakit terburuk seringkali ditemukan pada penderita yang mengalami Parkinson dini (terkena Parkinson pada saat masih berusia 40 tahun).
Siapa yang Beresiko Terkena Penyakit Parkinson?
Penyakit Parkinson paling sering mengenai orang yang berusia 50 tahun atau lebih dan merupakan salah satu gangguan sistem saraf yang paling sering terjadi pada orang lanjut usia.
Penyakit Parkinson dapat mengenai pria dan wanita, akan tetapi penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pria dibandingkan dengan wanita, yaitu sekitar 50% kasus lebih banyak mengenai pria.
Penyakit ini biasanya mengenai orang yang berusia sekitar 60 tahun, akan tetapi pada sekitar 5-10% kasus, penyakit mengenai orang yang berusia 40 tahun (Parkinson dini).
Apa Penyebabnya?
Penyakit Parkinson terjadi akibat adanya gangguan pada sel-sel saraf otak yang terjadi secara perlahan, yaitu pada sel-sel otak yang berfungsi untuk memproduksi dopamin. Dopamin merupakan suatu bahan alami yang dapat ditemukan di dalam otak yang berfungsi untuk membantu mengendalikan pergerakan otot di seluruh tubuh.
Walaupun para peneliti di berbagai belahan dunia telah melakukan penelitian intensif mengenai penyakit Parkinson, akan tetapi hingga saat ini para peneliti masih belum dapat menemukan apa sebenarnya penyebab pasti dari terjadinya penyakit Parkinson.
Para dokter dan peneliti hanya mengetahui bahwa penyakit Parkinson terjadi akibat hilangnya sel-sel otak yang berfungsi untuk membentuk dopamin. Sel-sel otak pembentuk dopamin ini dapat ditemukan pada suatu bagian otak yang disebut dengan substansia nigra. Saat banyak sel yang mati, maka produksi dopamin pun akan menurun dan jumlah dopamin yang masuk ke daearah striatum pun juga akan menurun. Striatum merupakan bagian otak yang berfungsi untuk mengatur pergerakan tubuh.
Setelah melakukan banyak penelitian, akhirnya para ahli dan para peneliti pun mencapai suatu kesimpulan bahwa penyakit Parkinson tidaklah disebabkan oleh satu hal saja tetapi dipengaruhi oleh beberapa hal seperti faktor genetika dan faktor lingkungan.
Hal ini berarti bahwa bila salah satu atau kedua orang tua mengalami penyakit Parkinson maka resiko anaknya untuk menderita penyakit Parkinson juga akan lebih tinggi. Akan tetapi, pada kebanyakan kasus penyakit Parkinson, para ahli tidak menemukan adanya hubungan keluarga yang jelas.
Selain faktor genetika, para peneliti menemukan berbagai hal lainnya yang dapat memicu terjadinya penyakit Parkinson seperti paparan terhadap berbagai jenis racun dan cedera kepala berat.
Kapan Gejala Parkinson Mulai Terjadi?
Gejala penyakit Parkinson biasanya akan mulai muncul saat kadar dopamin telah mencapai titik kritis, biasanya saat 50-80% sel saraf pembentuk dopamin telah mati.
Karena banyaknya sel saraf pembentuk dopamin yang telah mati saat gejala Parkinson mulai terjadi, maka para peneliti pun sangat sulit memastikan kapan sebenarnya proses perjalanan penyakit telah dimulai. Dengan demikian, hingga saat ini, para peneliti hanya dapat melakukan penelitian pada hewan percobaan.
Sumber: parkinsoninfo