Gangguan ginjal terjadi saat suatu penyakit atau cedera tertentu mengganggu fungsi ginjal. Karena ginjal berfungsi sebagai penyaring untuk membuang racun dan produk sisa lainnya dari dalam tubuh manusia, maka penurunan fungsi ginjal secara bertahap dapat menyebabkan penumpukkan zat-zat berbahaya di dalam tubuh manusia.
Pada tahap awal, gejala gangguan ginjal biasanya ringan, tetapi seiring dengan semakin memburuknya penyakit, maka gejala dapat semakin memburuk. Di bawah ini Anda dapat melihat beberapa gejala gangguan ginjal yang biasa ditemukan.
Penurunan Volume Air Kemih
Saat ginjal menyaring zat sisa dari dalam tubuh, maka ia pun akan memproduksi air kemih. Jadi, bila ada gangguan pada proses penyaringan ginjal ini, maka produksi air kemih yang dihasilkan pun akan berkurang.
Penurunan volume air kemih ini merupakan salah satu gangguan ginjal yang paling sering ditemukan. Karena jumlahnya berkurang, maka air kemih yang dihasilkan biasanya berwarna lebih gelap.
Pembengkakan
Saat ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka mereka pun tidak dapat mengeluarkan banyak cairan dari dalam tubuh. Kelebihan cairan ini akhirnya akan menumpuk pada beberapa bagian tubuh seperti tangan, kaki, wajah dan menyebabkan pembengkakan.
Seberapa besar pembengkakan yang terjadi dapat berbeda-beda setiap harinya, tergantung pada berapa banyak cairan yang Anda konsumsi dan keluarkan dari dalam tubuh.
Mengantuk
Saat zat sisa dan cairan menumpuk di dalam tubuh, maka penderita biasanya akan merasa mengantuk. Hal ini dikarenakan penurunan aliran darah ke dalam otak dan akibat penumpukkan zat-zat racun di dalam tubuh.
Pada awalnya, rasa mengantuk ini biasanya ringan dan akan semakin memburuk saat gangguan ginjal semakin parah. Dianjurkan untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas sehari-hari, terutama saat mengemudi.
Sesak Napas
Ada beberapa hal yang menyebabkan gangguan ginjal dapat mempengaruhi pernapasan seseorang. Yang pertama, penumpuukkan cairan di dalam paru-paru dapat membuat penderita kesulitan mendapatkan oksigen yang cukup.
Kedua, anemia karena kekurangan sel darah merah juga dapat mengurangi jumlah oksigen yang ada di dalam tubuh penderita. Seringkali, sesak napas disadari saat penderita mengalami kesulitan saat naik tangga atau berjalan kaki sebentar.
Fatigue
Selain berfungsi untuk membentuk air kemih, ginjal juga berfungsi untuk menghasilkan sebuah hormon yang disebut dengan eritropoietin, yang berperan dalam proses pembentukan sel darah merah, yang berfungsi untuk menghantarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Saat terjadi gangguan fungsi ginjal, maka jumlah hormon eritropoietin yang dihasilkan juga akan berkurang, yang dapat menyebabkan terjadinya anemia. Berkurangnya jumlah sel darah yang menghantarkan oksigen ke seluruh tubuh inilah yang membuat seseorang merasa amat sangat lelah.
Tampak Bingung
Kurangnya suplai oksigen ke dalam otak dapat menyebabkan terjadinya berbagai gejala, termasuk kesulitan berpikir dan kebingungan. Gejala ini seringkali dianggap sebagai akibat dari kurang tidur atau stress, bukan dari gangguan ginjal. Akan tetapi, saat perjalanan penyakit semakin memburuk, maka gejala bingung ini pun akan semakin memburuk hingga mengganggu aktivitas sehari-hari dari penderita.
Mual
Uremia atau penumpukkan zat racun di dalam darah dapat membuat seseorang merasa sangat mual. Pada awalnya, penderita mungkin hanya merasa mual atau tidak nyaman di daerah perut. Mual dan muntah ini dapat menjadi sangat berat dan menyebabkan terjadinya malnutrisi bila tidak segera diobati.
Walaupun mual dapat terjadi pada gangguan ginjal stadium berapa pun, akan tetapi muntah-muntah hebat lebih sering terjadi pada stadium akhir penyakit.
Kejang
Saat kadar urea di dalam tubuh mencapai kadar toksik, maka akan mulai terjadi gangguan fungsi neurologis pada penderita. Pembengkakan pada otak dapat menyebabkan terjadinya kejang, yang dapat membahayakan kesehatan seseorang.
Walaupun kejang biasanya terjadi setelah ginjal benar-benar telah berhenti berfungsi, akan tetapi mengetahui bahwa gangguan ginjal stadium lanjut dapat menjadi penyebab terjadinya kejang juga merupakan hal yang penting, terutama bila penderita sebelumnya tidak pernah mengalami kejang.