Rasa gatal tentunya akan membuat siapa saja merasa tidak nyaman, apalagi bila rasa gatal tersebut justru berasal dari organ intim Anda, yang tentu saja tidak mudah untuk digaruk. Rasa gatal pada vagina dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari pembalut hinggga berbagai penyakit serius. Di bawah ini Anda dapat melihat beberapa penyakit yang dapat membuat vagina Anda terasa gatal.
Baca juga: Tips Untuk Mencegah Timbulnya Bau Tidak Sedap Pada Miss. V
Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri pada vagina atau biasa disebut dengan vaginosis bakterial merupakan penyebab tersering dari timbulnya rasa gatal pada vagina dan disebabkan oleh ketidakseimbangan jumlah bakteri baik dan karena perubahan pH vagina.
Vaginosis bakterial memiliki gejala yang hampir sama dengan infeksi jamur, perbedaannya adalah cairan yang keluar dari dalam vagina lebih encer dan biasanya berbau.
Infeksi Jamur
Seperti halnya vaginosis bakterial, infeksi jamur (kandidiasis) seringkali disebabkan oleh perubahan pH vagina. Infeksi jamur dapat terjadi sewaktu-waktu atau saat Anda mengkonsumsi obat antibiotika, setelah berhubungan seks, stress, saat pola makan Anda berubah, atau bila Anda menderita diabetes (penderita diabetes beresiko tinggi untuk mengalami infeksi jamur karena tingginya kadar gula darah).
Selain menimbulkan rasa gatal, biasanya penderita juga akan menyadari adanya cairan kental berwarna putih yang keluar dari vagina.
Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak merupakan iritasi kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap beberapa produk tertentu. Berbagai produk ini dapat berupa parfum atau pengawet, termasuk kondom dan pelumas.
Selain rasa gatal; kulit juga tampak berwarna kemerahan, membengkak, dan menebal. Jika Anda memang memiliki kulit yang sensitif, dianjurkan agar menggunakan berbagai produk hipoalergenik; termasuk shampo, pelembut pakaian, dan deterjen. Hindarilah berbagai jenis produk yang mengandung zat-zat kimia, sabun, dan pelumas yang mengiritasi. Bahkan tisu toilet yang mengandung pewangi atau berwarna juga dapat memicu terjadinya iritasi pada kulit Anda.
Pastikan juga Anda tidak mencukur rambut kemaluan Anda bila Anda memiliki kulit yang sensitif dan jangan pernah menggunakan berbagai produk pembersih kewanitaan.
Eksim atau Psoriasis
Gangguan kulit yang disebabkan oleh faktor genetika seperti eksim (dermatitis atopik) dan psoriasis dapat menyebabkan kulit kemerahan dan gatal di daerah kemaluan, serta timbulnya bercak kemerahan pada daerah selangkangan.
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Beberapa penyakit menular seksual seperti klamidia, herpes, trikomonas, dan gonorea dapat membuat vagina Anda terasa gatal. Selain itu, kutu juga dapat hidup pada rambut kemaluan dan menimbulkan rasa gatal yang akan berlanjut menjadi rasa nyeri dan rasa seperti terbakar di daerah kemaluan.
Segera hubungi dokter Anda bila Anda mengalami rasa gatal di daerah kemaluan disertai dengan beberapa gejala penyakit menular seksual lainnya seperti rasa seperti terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan berbau tidak sedap dari vagina, adanya luka terbuka pada daerah kemaluan, dan nyeri saat berhubungan seksual.
Liken Sklerosus
Liken sklerosus merupakan suatu gangguan seirus yang menyebabkan vagina terasa gatal. Gejalanya adalah adanya bintik putih pada kulit kemaluan. Gangguan ini dapat terjadi secara mendadak dan para ahli menduga bahwa gangguan ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal atau karena sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.
Perubahan Kadar Hormonal
Berbagai hal yang menyebabkan terjadinya perubahan kadar hormon di dalam tubuh seperti menstruasi, kehamilan, menopause, dan konsumsi pil KB dapat membuat vagina Anda terasa gatal.
Saat menstruasi, berbagai jenis pembalut yang Anda gunakan seringkali juga mengandung pewangi atau pewarna yang membuat vagina terasa gatal. Jika hal ini sering terjadi, maka gunakanlah pembalut berbahan katun organik, yang tidak terlalu mengiritasi kulit vagina Anda.
Sumber: womenshealthmag