Sedang berusaha untuk memiliki momongan? Tahukah Anda bahwa terdapat banyak hal yang dapat mengganggu usaha Anda tersebut? Beberapa hal yang dapat mengganggu tersebut adalah alergi terhadap sperma, kualitas sel telur yang buruk, dan sperma yang tidak efektif.
Rata-rata 1 di antara 10 orang pasangan yang sulit memiliki momongan, sekitar 30% di antaranya terjadi karena adanya gangguan kesuburan pada pihak pria. Walaupun seorang pria dapat menghasilkan berjuta-juta sperma setiap harinya, sedangkan seorang wanita hanya dapat menghasilkan 300-400 sel telur selama hidupnya; berbagai faktor eksternal seperti suhu dapat mengganggu kesehatan sperma yang dihasilkan oleh seorang pria. Dan karena sebuah sel sperma membutuhkan waktu sekitar 75 hari untuk matang, maka gangguan terhadap sperma ini tentu saja akan mempengaruhi kesuburan seorang pria.
Di bawah ini Anda dapat melihat 10 hal tak terduga yang ternyata dapat mempengaruhi kesehatan sperma seorang pria.
Baca juga: Menopause Pada Pria
1. Suhu Tubuh Terlalu Tinggi
Testis atau buah zakar seorang pria tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya kecuali bila mereka bersuhu lebih rendah (lebih dingin) daripada bagian tubuh lainnya. Bila suhu buah zakar meningkat hingga mencapai 37 derajat Celcius, maka produksi sperma pun akan berhenti. Gangguan produksi sperma ini akan dapat mempengaruhi keadaan sperma Anda hingga berbulan-bulan setelahnya.
Jika buah zakar tetap sering terpapar oleh suhu panas, maka hal ini akan membuat jumlah sperma menurun, perubahan bentuk sperma, dan mengganggu kemampuan sperma untuk bergerak.
2. Sering Berendam di Dalam Air Hangat atau Panas
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2007, berendam selama 30 menit di dalam Jacuzzi atau bak mandi yang berisi air panas dapat menyebabkan penurunan produksi sperma untuk sementara waktu.
Walaupun hanya berlangsung sementara, penurunan produksi sperma ini akan menyebabkan gangguan pada jumlah sperma seorang pria secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan sperma membutuhkan waktu yang cukup lama untuk matang, sehingga dibutuhkan waktu setidaknya 3 bulan atau 6-9 bulan hingga jumlah sperma kembali normal.
3. Demam
Menderita demam tinggi dapat menimbulkan efek yang sama dengan berendam air panas pada sperma seorang pria. Menurut sebuah penelitian di tahun 2003, tergantung pada kapan demam ini terjadi selama proses pembentukan sperma, konsentrasi sperma dapat menurun hingga 35%.
4. Laptop
Berdasarkan pada sebuah penelitian yang dilakukan di State University of New York di Stony Brook, para peneliti menemukan adanya hubungan langsung antara penggunaan laptop pada posisi tertentu dan peningkatan suhu kantong zakar, yaitu hingga 1.7 derajat Celcius.
Peningkatan suhu kantong zakar ini telah terbukti memiliki efek buruk bagi spermatogenesis (proses pembentukan sperma) seorang pria. Jadi, bila Anda sedang berusaha untuk memiliki momongan bersama pasangan Anda saat ini, pastikan Anda hanya meletakkan laptop Anda di atas meja.
5. Pakaian Dalam Terlalu Ketat
Walaupun penggunaan boxer dan celana dalam biasanya tidak menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan terhadap jumlah sperma seorang pria, akan tetapi para ahli tetap mengakui bahwa penggunaan boxer memang akan lebih baik dibandingkan celana dalam bila sang pria memang telah memiliki jumlah sperma yang sedikit. Akan tetapi, jenis pakaian dalam apa yang Anda gunakan biasanya tidak akan atau hanya sedikit berpengaruh bila jumlah sperma Anda normal.
Sementara itu, penggunaan celana pendek untuk bersepeda untuk waktu lama merupakan ide yang buruk. Hal ini dikarenakan semakin ketat celana yang digunakan oleh seorang pria, maka semakin buruk pengaruhnya terhadap produksi spermanya.
6. Varises Vena
Sekitar 15% orang pria mengalami varicocele, yaitu pelebaran pembuluh darah vena pada kantong zakar, yang biasanya terjadi pada sisi kiri buah zakar. Jika keadaan ini menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sperma pria tersebut, maka dokter pun akan menganjurkan agar pria ini melakukan tindakan pembedahan atau embolisasi perkutaneus (non bedah) untuk memperbaiki varicocele.
Walaupun tidak diketahui pasti, para ahli menduga varicocele dapat mengganggu proses produksi sperma dengan mengganggu aliran darah, membuat kantong zakar menjadi terlalu panas, atau membuat darah "menumpuk" di dalam pembuluh darah vena yang mensuplai buah zakar. Hingga saat ini para ahli hanya memiliki sedikit bukti bahwa kesuburan seorang pria akan membaik setelah tindakan embolisasi varicocele, akan tetapi beberapa orang dokter meyakini bahwa tindakan pembedahan dapat membantu meningkatkan kualitas sperma.
7. Telepon Genggam
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 menemukan bahwa para pria yang paling sering menggunakan telepon genggam (lebih dari 4 jam setiap harinya) memiliki jumlah sperma yang lebih rendah, jumlah sperma bergerak yang lebih rendah, dan jumlah sperma normal yang lebih rendah.
Oleh karena itu, para ahli menganjurkan agar seorang pria meletakkan telepon genggamnya di dalam tas atau ranselnya daripada di dalam kantong celananya untuk membatasi paparan radiasi. Akan tetapi, karena penelitian ini hanya mengamati sedikit peserta penelitian, maka masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan benar tidaknya pernyataan di atas.
8. Obesitas
Obesitas telah banyak dihubungkan dengan peningkatan produksi hormon wanita (estrogen), penurunan jumlah sperma, disfungsi seksual, dan kemandulan. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2009, dibandingkan dengan pria yang memiliki berat badan normal atau berlebih, pria yang mengalami obesitas mengalami penurunan fungsi buah zakar dan memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit.
Menurut sebuah penelitian di tahun 2009, walaupun obesitas memang dapat menurunkan jumlah sperma, akan tetapi hanya pada kasus obesitas beratlah kesuburan seorang pria dapat terpengaruh.
9. Gaya Hidup Tidak Sehat
Merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol dan menghisap ganja dapat mengganggu fungsi seksual seorang pria. Oleh karena itu, pastikan Anda membatasi atau sama sekali menghindari konsumsi ketiganya bila sedang berusaha untuk memiliki anak.
Penyalahgunaan minuman beralkohol dapat berdampak buruk pada kualitas air mani dan produksi sperma seorang pria. Sementara itu, menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2010, merokok tembakau juga dapat mempengaruhi jumlah sperma yang dapat bergerak.
Selain dapat memperlambat pergerakkan sperma, berbagai penelitian lainnya juga telah menemukan bahwa merokok dapat merusak DNA sperma dan meningkatkan resiko terjadinya disfungsi ereksi.
Menghisap ganja pun dapat berdampak buruk pada kesehatan sperma dan kesuburan seorang pria. Menghisap ganja telah terbukti dapat menurunkan jumlah sperma, fungsi sperma, dan kesuburan seorang pria secara keseluruhan.
10. Faktor Lainnya
Menurut seorang ahli, beberapa gangguan fisiologis juga dapat berpengaruh buruk terhadap sperma Anda. Beberapa gangguan fisiologis yang dimaksud di sini adalah sumbatan pada organ reproduksi pria, kelainan genetika, dan berbagai hal lainnya.
Sumbatan para organ reproduksi pria yang membuat sperma tidak dapat masuk ke dalam cairan mani tentu saja akan mempengaruhi kesuburan seorang wanita. Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya sumbatan pada organ reproduksi pria adalah kelainan bawaan, infeksi, trauma, atau vasektomi. Kelainan pada kromosom dapat menyebabkan produksi sperma sama sekali terhenti sehingga tidak ada sperma yang dihasilkan. Salah satu contoh kelainan genetik yang dimaksud adalah fibrosis kistik yang menyebabkan vas deferens tidak terbentuk.
Berbagai hal lainnya yang juga dapat mempengaruhi kesuburan seorang pria adalah adanya antibodi terhadap sperma, gangguan keseimbangan hormonal, kanker buah zakar (kanker testis), buah zakar yang tidak turun, dan berbagai gangguan seksual lainnya yang dapat mempengaruhi sperma.
Sumber: health